Tangkal Covid-19, AMSI Sulbar Salurkan Obat OTG Lianhua Qingwen Bagi Pekerja Media

oleh

Mamuju, Inisulbar.com — Penyebaran Covid-19 di wilayah Sulawesi Barat seakan b lum ada akhir, hal ini dibuktikan dengan terus bertambahnya jumlah penderita pandemibyang menyerang sistem imun dan pernapasan tersebut dari hati ke Hari.

Guna memproteksi para pekerja media yang bernaung didalam Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Sinarmas Grup bekerjasama dengan AMSI menyalurkan bantuan obat-obatan bagi para pekerja Media yang turut menjadi pasien reaktif Covid-19.

Ketua AMSI Sulbar, Anhar, Rabu Malam (25/11/2020) mengungkapkan obat bermerk industri Lianhua Qingwen tersebut terbukti ampuh mengobati pasien positif maupun reaktif Covid-19. Hal ini dibuktikan disalah satu negara Eropa yakni italia.

“Jadi obat ini bukan untuk mencegah tapi untuk mengobati, dimana di negara Italia telah digunakan dan kesembuhan mencapai 79,6%. Sangat mujarab dalam mengobati pasien Covid-19 yang mana hingga hari ini vaksinnya masih terus diujicoba dan dikembangkan,” ungkap Ketua AMSI Sulbar itu.

Total ada 50 pack obat Lianhua Qingwen yang dibagikan kepada para pekerja Media dalam naungan AMSI Sulbar. Tercatat hingga hari ini pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah Sulawesi Barat Mencapai 1404 dengan pasien sembuh sebanyak 1241.

“Harapannya ini akan membantu, dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bagi teman-teman para jurnalis dilapangan yang kesehariannya bertemu dengan narasumber maupun orang banyak,” Pungkas Anhar.

Penyaluran Obat OTG covid-19 Lianhua Qingwen merupakan kerjasama AMSI bersama Sinarmas Grup yang di distribusikan ke AMSI Wilayah termasuk AMSI Sulbar untuk dibagikan ke anggotanya.

AMSI merupakan organisasi media yang mewadahi perusahaan Pers yang digagas dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas media Siber di Indonesia. Melalui wadah organisasi AMSI, anggota perusahaan media diharapkan bisa makin meningkatkan kualitas pemberitaan maupun kesejahteraan perusahaannya. AMSI didirikan ditengah suasana psikologis penuh keprihatinan merebaknya berita bohong, berita palsu, atau yang kerap di istilahkan sebagai hoaks di tengah masyarakat Indonesia. Ironisnya, produksi, penyebaran dan reduplikasi berita bohong acapkali mengatasnamakan media siber yang diamplifikasi secara masif melalui media sosial.

Sebagai salah satu stakeholders masyarakat pers di Indonesia, AMSI terpanggil untuk ikut melakukan edukasi, pemahaman literasi media siber yang benar kepada masyarakat, baik pembaca maupun insan media siber di dalamnya. Media, utamanya siber harus dikembalikan kepada jatidirinya sebagai sumber informasi, berita, dan inspirasi yang memiliki keunggulan karena kredibilitas, kecepatan, keakuratan, dan dijangkau khalayak dengan harga yang sangat terjangkau bahkan gratis. (*)