Museum Mandar Majene, “Heritage Kolonial” Dengan Beragam Koleksi Budaya

oleh

Majene, Ini sulbar.com — Majene dimasa kolonialisasi Belanda menjadi ibukota administrasi afdeling yang membawahi lima wilayah Onderafdeling yang dikepalai oleh seorang Kontrolir atau pengawas dan dijabat oleh orang Belanda. Afdeling Mandar terdiri dari Onderafdeling Majene, Onderafdeling Polewali, Onderafdeling Mamasa dan Onderafdeling Mamuju.

Sebagai Pusat Administrasi kolonial, dimasa itu Gedung-gedung berarsitektur eropa dibangun di seantero kota Majene. Saat ini beberapa bangunan masih terawat dan dialihfungsikan sebagai bangunan cagar budaya, salah satunya ialah Bekas Rumah Sakit Belanda yang kini menjadi Museum Mandar Majene.

Semula bangunan yang kini berfungsi sebagai Museum itu dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda di tahun 1908 sebagai rumah sakit yang hanya mengobati para pejabat administrasi Belanda dan keluarganya. Setelah Kemerdekaan Indonesia, Tepatnya ditahun 1989 dialihfungsikan sebagai Museum Mandar dengan 10 ruangan yang menyimpan berbagai koleksi budaya.

Memasuki gedung Museum, para wisatawan yang berkunjung akan disambut koleksi berbagai guci dan tempayan perunggu yang terpajang di lemari kaca yang kerap menjadi alat tukar dan perniagaan pedagang dimasa kerajaan Mandar dahulu.

Memasuki ruangan sayap kanan, jejeran artefak prasejarah yang dikumpulkan didaerah Mandar pun terpampang, mulai dari fosil, prasasti hingga patung batu yang dipahat dizaman prasejarah. Disamping itu terdapat pula naskah-naskah kuno yang menjadi bagian dari literatur kebudayaan kerajaan ditanah mandar.

Sedang di ruangan sayap kiri terdapat berbagai koleksi baik asli maupun duplikasi keris maupun badik pusaka raja-raja di tanah mandar, terdapat juga berbagai senjata yang dipakai masyarakat Mandar saat merebut kemerdekaan dari kolonial Belanda dizaman dahulu

Memasuki ruang tengah utama, jajaran tembikar porselen dizaman pertengahan pun berjejer didalam kotak kaca. Porselen tersebut merupakan hadiah dari Dinasti tiongkok untuk kerajaan Mandar dahulu. Selain itu terdapat jejeran kain tenun sutra khas mandar (lipa’ sa’be) dengan beragam motif.

Masuk kedalam terdapat koleksi miniatur rumah adat mandar serta mamasa dan juga model rumah raja dizaman dahulu. Terdapat juga berbagai duplikat alat musik. Diruang lainnya terdapat foto-foto raja terdahulu, sislsilah kerajaan pitu babana binanga yang berada di wilayah majene serta terdapat juga bendera peninggalan dinasti Ming yang menggambarkan kekerabatan antara kerajaan Mandar dan pihak kerajaan lain.