Mamasa, Inisulbar.com — Berkunjung ke Mamasa jangan sampai melewatkan pesona indah alam sekitarnya. Bagi kamu yang gemar wisata alam tak salahnya untuk mengunjungi wilayah Tondok Bakaru.
Menempuh jarak sekira 20 menit menggunakan mobil pribadi dari kota Mamasa, wisata Tondok Bakaru menawarkan tiga destinasi wisata yang bisa dikunjungi sekaligus. Wisata tersebut ialah Puncak edelweis, hutan pinus dan sentra pengembangan budidaya bunga anggrek.
Dikaki bukit tondok bakaru wisatawan akan disambut pesona persawahan yang merupakan bagian dari wisata sawo Mamasa, tepat ditepi sawah ada green House yang menjadi sentra pengembangan tanaman anggrek. Ada ratusan koleksi anggrek pada Green House tersebut, namun dibalik itu ada tiga jenis anggrek endemik Mamasa.
Selanjutnya para wisatawan akan berjalan kaki sekitar 20 menit untuk mencapai puncak edelweis tondok bakaru. Berbagai spot foto telah disiapkan pengelola bagi para wisatawan yang ingin mengabadikan liburannya disana. Jika berkunjung pada pagi dan sore hari, wisatawan akan menyaksikan samudera diatas awan dipuncak edelweis. Selain itu juga terdapat hamparan bunga yang dijuluki sebagai bunga abadi sebab dapat mekar dalam waktu lama dan memiliki aroma yang khas yaitu bunga edelweis.
Usai puas menikmati aroma edelweis, wisatawan dapat bergerak ke destinasi wisata selanjutnya yaitu hutan pohon pinus yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 15 menit menuruni puncak edelweis. Pengelolaan hutan pinus pun telah menyiapkan berbagai spot foto bagi wisatawan yang ingin mengabadikan momen ditempat wisata tersebut.
Tak perlu khawatir akan fasilitas toilet dan kafetaria, pengelola wisata hutan pinus tondok bakaru telah menyiapkan fasilitas tersebut bila saja ada wisatawan yang ingin menggunakannya. Untuk dapat mengunjungi semua destinasi wisata tersebut, wisatawan cukup mengeluarkan biaya masuk berkisar dari Rp 10 ribu hingga Rp 30 ribu.
1. Wisata Villa Edelweis
Tempat wisata milik Petrus Ari ini mulai diperkenalkan ke masyarakat sejak tahun 2018. Sebelumnya Petrus Ari tak menyangka bahwa tempat yang dibangunnya secara swadaya diawal itu bakal jadi primadona wisatawan kalau mengunjungi Mamasa.
Selain bunga edelweis yang dapat ditemukan disini, Petrus Ari juga menanam berbagai tanaman hias lain sebagai pelengkap greenhouse miliknya. Ia juga melengkapi fasilitas destinasi wisata tersebut. Terdapat vila yang dapat disewa oleh para wisatawan jika ingin bermalam ditempat tersebut.
Berbagai spot foto menarik terdapat disini, yang paling populer ialah jembatan perahu yang dibelakangnya menawarkan pesona alam tondok bakaru. Jika berfoto pada pagi dan petang maka lautan awan akan berada di belakang pengunjung. Tahun ini Pemprov Sulbar juga tengah membangun menara peninjau disekitaran wilayah ini. Kelak menara peninjau ini akan menjadi satu titik spot foto bagi wisatawan yang mengunjungi villa edelweis
2. Wisata Hutan Pinus
Wisata Hutan pinus mulai dibuka untuk umum dan dikelola sejak 2019 lalu, berbagai spot wahana spot foto yang instragramable bisa didapatkan disini. Jajaran pohon pinus yang sejuk dan rindang menjadikan tempat ini cocok untuk berlama-lama.
Benyamin, pengelola hutan wisata pinus mengakui, destinasi wisatanya tersebut menjadi alternatif muda-mudi dan wisatawan untuk mengisi liburan jika berkunjung ke Mamasa. Selain menawarkan panorama alam pegunungan, wisata ini juga menjadi media edukatif bagi masyarakat untuk tetap. Menjaga lingkungan
Cukup dengan biaya Rp 4000 sebagai biaya pemeliharaan, para pengunjung pun dapat berlama-lama menikmati pesona alam sembari Menyelam Kabut dibalik Pepohonan Pinus. Jangan lupa juga untuk mengabadikan gambar melalui spot foto yang tersedia di lahan seluas 20 hektar ini.
3. Wisata Sawo, Rumah Anggrek Dengan Hamparan Sawah
Menuruni kaki bukit Tondok Bakaru mata Wisatawan akan dimanjakan dengan hamparan persawahan yang menjadi bagian dari destinasi wisata Sawo. Destinasi yang menggabungkan agrowisata berkonsep persawahan dengan greenhouse perkembangbiakan tanaman anggrek
Para pengunjung dapat langsung menikmati indahnya hamparan persawahan. Dibalik persawahan terdapat greenhouse yang menjadi tempat 104 spesies anggrek yang dikembangkan oleh pengelola wisata Sawo.
Dari ratusan spesies tersebut ada tiga spesies endemik Mamasa, salah satunya ialah spesies Anggrek berbulu yang diduga hanya terdapat di Mamasa. Spesies ini hanya berbunga setahun sekali dengan kelopak bunga berwarna putih.
Wisata Sawo ditahun 2021 diagendakan akan mendapat bantuan laboratorium kultur jaringan sehingga dapat lebih masif membudidayakan Anggrek. Selain dapat menikmati Anggrek para pengunjung juga dapat mengadopsi maupun membeli langsung Anggrek yang tersedia di greenhouse tersebut. Mahar Anggrek yang ditawarkan berkisar 200 ribu hingga 10 juta rupiah. (*)