Mamuju, Inisulbar.com, — Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kompetensi SDM Pengelola Geospasial, Rabu (20/11/2024).
Berlangsung di Ruang Rapat RPJMD Bapperida Sulbar, bimtek ini mengangkat tema “Optimalisasi Pengelolaan dan Integrasi Informasi Geospasial (OPINI Go)”.
Bimtek dibuka Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana, serta menghadirkan dua Narasumber yaitu Kadis Kominfo Sulbar Mustari Mula dan Kabid. Infrastruktur dan Kewilayahan Bapperida Sulbar Arjanto, yang juga selaku inisiator. Kegiatan ini diikuti 17 perangkat daerah pemangku data geospasial.
Menurut Arjanto, bimtek itu merupakan hasil kolaborasi Bapperida dengan Dinas Kominfo dalam mengoptimalkan Satu Portal Data (SAPOTA) yang telah dimiliki Pemprov Sulbar sejak 2018 namun ditambahkan menu peta/geospasial.
“Selama ini masih sebatas data statistik/tabular yang mengisi portal SAPOTA,” ungkap Arjanto.
Arjanto menjelaskan, bimtek bertujuan untuk mengoptimalisasi pengelolaan dan integrasi informasi geospasial yang tersebar di 17 sektor/urusan Pemprov Sulbar, seperti PUPR, Perkim, Lingkungan hidup, ESDM, Perhubungan, kebencanaan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya ke dalam SAPOTA, sehingga mudah diakses oleh siapapun.
“Data geospasial sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan dengan cepat berbasis spasial/kawasan, yang dapat digunakan untuk penanggulangan masalah infrastruktur dan kewilayahan secara umum, termasuk distribusi fasilitas kesehatan, hingga pemetaan risiko lingkungan seperti daerah rawan banjir, rawan tsunami, dsb,” terangnya.
Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana dan Kadis Kominfo Sulbar Mustari Mula menyampaikan apresiasi atas inisiasi kegiatan peningkatan kapasitas SDM ini.
“Penggunaan dan pengelolaan data geospasial akan sangat membantu dalam merencanakan dan memantau program-program pemerintah di lapangan. Dengan data yang akurat berbasis spasial, intervensi yang dilakukan bisa lebih tepat sasaran,” kata Junda.
Dalam sesi selanjutnya, Arjanto mendemokan aplikasi SAPOTA, manfaat serta permasalahan yang sering dijumpai. Termasuk keseriusan para operator OPD untuk mengembangkan diri dan memperbaharui data yang ada secara berkala, sehingga data yang ada terpercaya akurasinya.
“Manfaat Sistem Informasi Geografis antara lain memudahkan tata guna lahan, inventarisasi Sumber Daya Alam, mitigasi daerah rawan bencana, dan perencanaan wilayah yang lebih akurat,” tutup Arjanto. (Dewi)