Kick Off Meeting Menandai dimulainya Project RESTORE ” UNDP – YAYASAN KARAMPUANG di SULBAR

oleh

Mamuju, Inisulbar.com — Pasca Gempa 6,2 M yang melanda Wilayah Sulawesi Barat pada januari 2021 lalu, United Nations Development Program (UNDP) melalui Yayasan Karampuang meluncurkan Response Toward Resilience (RESTORE) Project.

Melalui Kick Off Meeting yang diselenggarakan di Aula Rujab Sekretaris Provinsi Sulawesi Barat, Rabu (9/6/2021) dengan dihadiri stakeholder terkait menandai dimulainya program tersebut.

Direktur Yayasan Karampuang, Ija Syahruni mengungkapkan Project RESTORE oleh UNDP – Yayasan Kerampuang tersebut ialah program peningkatan dan perbaikan ekonomi masyarakat untuk program usaha yang ada di desa yang terhambat karena bencana alam dan covid- 19.

“Program ini akan dilaksanakan di 6 desa tepatnya 4 desa di Kabupaten Mamuju dan 2 Desa di Kabupaten Majene. Program ini direncanakan akan berjalan selama 2 sampai tiga bulan kedepan. dan Kick Off ini adalah awalnya,” sebut Ija Syahruni.

Selanjutnya akan dilanjutkan dengan Workshop bersama para pemangku kepentingan untuk menetapkan kriteria penerima bantuan usaha baik itu kelompok maupun perorangan melalui forum FGD di Desa.

“Bantuan usaha ini akan menyasar 50 kepala keluarga di masing-masing desa intervensi dalam bentuk bantuan guna usaha, selain itu juga akan fokus memberi bantuan peralatan dan perlengkapan usaha bagi satu kelompok usaha disetiap desa dimana program dilaksanakan.
Selain bantuan terhadap kelompok usaha juga akan dilakukan peningkatan kapasitas baik dari sisi manajemen usaha kelompok maupun dari sisi kualitas usaha yang dikembangkan. Serta akan memberikan supporting sepenuhnya terhadap legalisasi kelompok usaha yang dikembangkan dalam program ini. Papar Direktur Yayasan Karampuang itu.

Sementara itu, Perwakilan UNDP, Saputra Liadi yang hadir secara virtual melalui aplikasi zoom menjelaskan kegiatan kick off meeting merupakan lanjutan program UNDP untuk kabupaten terdampak terutama kabupaten Mamuju dan Majene yang berkaitan dengan komponen dari rencana pemulihan pasca musibah bencana yang telah terjadi.

“Kami berterimakasih kepada Yayasan karampuang untuk kesediannya bekerjasama dan memberikan binaan kepada masyarakat dalam pengembangan usaha namun juga tidak terlepas dari keterlibatan pemerintah setempat. UNDP juga melakukan kegiatan R3P pasca bencana sehingga kami berharap program kerjasama antara UNDP dengan Yayasan Karampuang dapat berjalan dengan lancar dan dilaksanakan dengan koordinasi yang baik dengan instansi terkait sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Sulawesi Barat,” harapnya.

DR.Muhammad Idris selaku Sekprov Sulbar mengapresiasi dukungan UNDP dalam bentuk program yang bekerjasama dengan Yayasan karampuang dengan lokus wilayah kerja di sulawesi Barat.

“Kegiatan kick off meeting sebetulnya membantu kita untuk memastikan bahwa recovery ekonomi itu hanya bisa dilakukan dengan metode dan teknik tertentu untuk menemukan siapa yang paling butuh bantuan apa. Inilah yang kita pelajari di non-government karena di pemerintahan itu agak terhambat juga dengan keterbatasan,” jelas Sekprov Sulbar.

“Sehingga saya menyampaikan apresiasi sehingga Sulbar yang tadinya disorot sebagai pemerintahan yang belum siap untuk menghadapi berbagai macam model kebencanaan termasuk Kabupatennya perlahan-lahan kita bisa upgrade,” tambahnya.

Hadir dalam kegiatan Kick Off meeting tersebut diantaranya, BPOM Sulbar, Disperindagkop Sulbar, BPBD Sulbar, jajaran OPD terkait Pemkab Mamuju dan Majene serta perwakilan stake holder terkait.

Diakhir acara dilakukan penandatangan bersama berita acara pernyataan dukungan seluruh pihak atas program Response Toward Resilience (RESTORE) sebagai wujud komitmen penuh dalam mensukseskan program tersebut hingga usai.