Bapperida Sulbar Hadiri Rapat Finalisasi PJPK dan Laporan Kependudukan Provinsi Tahun 2025

oleh
oleh

MAMUJU, INISULBAR.COM,- Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Barat menggelar Rapat Finalisasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) dan Laporan Kependudukan Provinsi Tahun 2025, yang fokus pada penyelesaian dokumen-dokumen penting terkait kependudukan untuk tahun 2025 dan periode mendatang, Kamis (28/8/2025).

Rapat ini menjadi bagian dari upaya BKKBN untuk memastikan perencanaan dan pelaksanaan program kependudukan berjalan efektif dan berkelanjutan di Sulawesi Barat.

Perencana Ahli Muda Bapperida Sulawesi Barat, Nur Sehan hadir mewakili Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana mengatakan, Peta jalan kependudukan adalah sebuah dokumen perencanaan strategis yang memuat arah, tujuan, kebijakan, dan langkah-langkah operasional terkait pengelolaan isu kependudukan dalam jangka waktu tertentu.

“Dokumen ini disusun untuk menjadi panduan bagi pemerintah, lembaga terkait, dan pemangku kepentingan dalam mengantisipasi serta mengelola dinamika kependudukan sehingga selaras dengan pembangunan berkelanjutan,” ungkap Nur Sehan.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulbar, Rezky Murwanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pembangunan kependudukan bukanlah sekadar urusan statistik dan angka. akan tetapi adalah inti dari segala pembangunan.

“Setiap kebijakan, program, dan perencanaan pembangunan di segala sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, perumahan, hingga infrastruktur, pada hakikatnya bertujuan untuk memanusiakan manusia, dan harus berangkat dari pemahaman yang mendalam tentang kondisi, dinamika, dan proyeksi kependudukan kita,” kata Rezky Murwanto.

Ia menambahkan, data kependudukan adalah kompas dan peta yang akan menuntun arah pembangunan nasional kita ke depan.

“Tanpa peta jalan yang jelas, terukur, dan berbasis evidence, kita berisiko berjalan di tempat, bahkan tersesat dalam merespons tantangan kompleks seperti bonus demografi, penuaan populasi, arus urbanisasi, distribusi penduduk yang tidak merata, serta kualitas sumber daya manusia yang harus terus ditingkatkan,” ujar Rezky Murwanto.

Oleh karena itu, Rezky Murwanto menilai pertemuan tersebut memiliki arti dan tujuan yang sangat mendasar yaitu :

1. Memahami hubungan kausal yang kompleks antara aktivitas manusia dan lingkungan;

2. Memberikan kejelasan dan fokus apa yang ingin dicapai dan tingkat keberhasilan setiap indikator kependudukan;

3. Tersedianya rencana aksi pada 30 indikator kependudukan Peta Jalan Pembangunan Kependudukan.

Dalam menyusun dan mendukung terhadap penyelesaian peta jalan kependudukan melibatkan beberapa stakeholder terkait diantaranya, memberikan masukan dan tanggapan terhadap penyempurnaan pengisian data-data yang up-date dan beberapa saran lainnya demi penyempurnaan dokumen tersebut. (*)