MAMUJU, INISULBAR.COM, – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 yang akan dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Komitmen ini disampaikan oleh Perencana Ahli Muda Bapperida Sulbar, Muhammad Saleh, saat mewakili Plt. Kepala Bapperida Sulbar, Darwis Damir, dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Sensus Ekonomi 2026 yang digelar di Meeting Room Mall Matos Mamuju, Selasa, 25 November 2025.
Dalam forum tersebut, Muhammad Saleh menegaskan bahwa Sensus Ekonomi 2026 memiliki peran yang sangat strategis sebagai fondasi penyediaan data dasar yang akurat, mutakhir, dan komprehensif, khususnya dalam mendukung proses perencanaan pembangunan yang berbasis data (evidence-based policy).
Ia menyebutkan, data sensus tersebut sangat relevan untuk mendukung visi Gubernur Sulbar Suhardi Duka, dan Wakil Gubernur, Salim S. Mengga, dalam mewujudkan Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera, terutama pada misi mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Sensus ini menjadi instrumen penting dalam mendukung proses perencanaan pembangunan daerah yang berbasis data dan bukti, khususnya bagi Provinsi Sulawesi Barat yang saat ini sedang mendorong percepatan transformasi ekonomi,” ujar Saleh.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat menunjukkan tren yang semakin positif. Pada Triwulan III Tahun 2025, pertumbuhan ekonomi daerah tercatat mencapai 5,83 persen. Pemerintah Provinsi, di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur, menargetkan peningkatan pertumbuhan ekonomi hingga 7–8 persen pada tahun 2030.
Namun demikian, Saleh menekankan bahwa target tersebut hanya dapat dicapai apabila pemerintah memiliki data yang lengkap dan komprehensif mengenai struktur dan dinamika sektor usaha yang ada di daerah.
“Data sensus akan menjadi kunci bagi kami di Bapperida untuk merumuskan kebijakan ekonomi yang lebih terukur, tepat sasaran, dan selaras dengan potensi riil daerah,” jelasnya.
Sejalan dengan itu, Bapperida Sulbar menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi secara aktif dengan BPS, mulai dari penguatan koordinasi lintas sektor, sosialisasi kepada pemerintah kabupaten dan pemangku kepentingan, hingga pemanfaatan hasil sensus sebagai dasar penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah, baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang.
Dalam kesempatan yang sama, Saleh juga mengingatkan perlunya antisipasi terhadap tantangan baru dalam pelaksanaan sensus, khususnya terkait perkembangan usaha berbasis digital dan media sosial yang kian masif namun seringkali tidak memiliki bentuk usaha fisik yang jelas.
“Jika usaha-usaha digital ini tidak terdata dengan baik, maka gambaran perekonomian Sulawesi Barat maupun nasional akan menjadi tidak utuh. Karena itu, kami mendorong adanya inovasi dan penguatan metodologi pendataan agar seluruh aktivitas ekonomi dapat terpetakan,” tegasnya.
Penguatan kualitas metodologi tersebut diharapkan mampu menghasilkan potret ekonomi yang lebih akurat, sekaligus menjadi dasar dalam perumusan kebijakan penguatan sektor prioritas, pemberdayaan UMKM, dan percepatan transformasi ekonomi di Sulawesi Barat.
Sementara itu, secara terpisah, Plt. Kepala Bapperida Sulbar, Darwis Damir, menyampaikan harapannya agar hasil Sensus Ekonomi 2026 dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
“Tentunya kita berharap data dari Sensus Ekonomi 2026 ini menjadi pijakan yang kuat bagi pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan serta mewujudkan pembangunan Sulawesi Barat yang lebih terarah, inklusif, dan berkelanjutan,” kata Darwis. (*)

