Mamuju, iS – Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) menggelar diskusi media dalam upaya bersama ‘Upgrade’ literasi Gizi masyarakat Mamuju untuk mencapai generasi emas 2045.
Dalam kesempatan itu ketua harian YAICI Arif Hidayat,SE.,MM ungkap faktor utama penyebab stunting. Ia mengaku datang di Sulbar karena problem stunting.
Dia mengatakan saat ini prevalensi stunting di Sulawesi Barat (Sulbar) berada pada urutan Kedua tertinggi stunting di Indonesia, yaitu 33,8 persen atau sebanyak 479.699 Anak.
Angka tersebut menempatkan Sulbar diposisi kedua Provinsi dengan stunting tertinggi di indonesia setelah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sehingga pihaknya dengan bekerja sama dengan Muslimat NU mencoba untuk mengintervensi masalah tersebut.
Menurut Arif Hidayat, faktor utama penyebab stunting karena rendahnya literasi. Ia mencontohkan pengetahuan masyarakat tentang susu kaleng
“Pemahaman masyarakat itu, susu kaleng adalah susu. Padahal itu adalah gula beraroma susu. Inilah salah satu fakta rendahnya literasi masyarakat,” kata Arif Hidayat dalam diskusi Media, Jumat (25/8/2023) kemarin.
Selain itu, ia juga menyampaikan salah bukti rendahnya literasi masyarakat, karena fakta dilapangan yang terdampak stunting bukan hanya keluarga masyarakat miskin.
Olehnya itu, ia mengajak semua elemen untuk berpartisipasi menangani masalah stunting. Demikian penting untuk menciptakan generasi emas di tahun 2045. Sebab kata dia, masalah stunting hanya bisa rubah bagi anak di bawah umur 2 tahun, di atas itu tidak bisa lagi.
“Masalah stunting bukan masalah pendek tubuh tapi masalah otak. Sehingga untuk menciptakan generasi emas tahun 2045 tidak akan tercapai jika masalah stunting tidak bisa ditangani,” pungkasnya.(*/fa)