MAMUJU, INISULBAR.COM,- Sekertaris Bapperida, Darwis Damir, mendampingi Tim Delegasi Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) bersama Rombongan audiens dengan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka di ruang kerja Gubernur, Kamis 9 Oktober 2025.
Sesuai Undangan dan jadwal Agenda Gubernur, Kepala Bapperida Junda maulana meminta Sekertaris bapperida untuk ikut mendampingi Tim Delegasi PAIR.
“Karena ada tugas lain yang sangat penting, maka saya tugaskan Sekertaris Bapperida untuk mendampingi Tim bertemu dengan Bapak Gubernur”.ujar Junda.
Darwis menjelaskan bahwa Tim delegasi yang dipimpin oleh DR. Eugene Sebastian selaku Direktur Program PAIR, akan menyampaikan harapan dan konsep Program PAIR di Sulawesi Barat, di mana perguruan tinggi yang ditunjuk tidak hanya menghasilkan riset, juga memastikan berdampak bagi masyarakat melalui pembangunan sains dan teknologi.
Sebelumnya Darwis menjelaskan bahwa Program PAIR sendiri mempertemukan peneliti Indonesia dan Australia untuk menghasilkan penelitian akademis, yang aplikatif dan mendukung kebijakan. Dalam arahan Gubernur sesuai dengan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, terkhusus pada Misi 2 yaitu Mempercepat Pengentasan Kemiskinan dan Bagaimana Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.
“Rumput Laut banyak diproduksi di Sulawesi Selatan dan Barat, saat ini Produksi Rumput Laut di Sulawesi Barat agak menurun, karena gangguan Penyu”. Kita butuh hasil penelitiannya agar masyarakat bisa kembali berbudi daya Rumput Laut. Ujar Darwis mengutip arahan Bapak Gubernur.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Program PAIR The Australia-Indonesia Centre, Eugene Sebastian, menjelaskan bahwa fokus riset yang dijalankan diarahkan pada isu perubahan iklim
dan masyarakat pesisir di Sulawesi.
“Terima Kasih Pak Gubernur atas kesediannya menerima kami, Kota Mamuju sangat Indah dan Udaranya Sejuk”, ucap Eugene dengan bahasa Indonesia yang tidak begitu lancar.
Sementara itu, Direktur Indonesia Program PAIR, di Makassar, Hasnawati Saleh, menjelaskan bahwa kehadiran PAIR memiliki arti penting untuk memberikan dampak secara lokal ke masyarakat.
“Kesejahteraan masyarakat menjadi hal utama, dan penelitian ini bisa menjadi ruang bermitra untuk menghadirkan solusi serta rekomendasi kebijakan yang nyata,” ujarnya
Selanjutnya wanita yang dipanggil nana ini menyampaikan prinsip dasar yang memandu PAIR, yakni berbasis tempat, ada 6 Provinsi, ada 24 Mitra berdampak, dan merupakan gabungan ilmu disiplin, yang terdiri dari 19 Universitas 95 peneliti yang beragam disiplin ilmu.
Hadir dalam pertemuan, Ketua LPPM Unhas, Prof.Suharman Hamzah, Ketua LPPM Unsulbar, Muhammad Nasir Badu, Peneliti Unsulbar Dr.Nur Indah Sari Arbit, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup. (*)