Mamuju, Inisulbar.com,- Pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 di Sulawesi Barat resmi dimulai dengan Training Center (TC) bagi para enumerator.
Kegiatan itu bertempat di Hotel Mutiara, Mamuju, kegiatan ini dihadiri secara daring oleh perwakilan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan RI, Nirmala Ahmad Ma’ruf, serta secara luring oleh Koordinator PT. Surveyor Indonesia untuk Sulawesi Barat, Rifco Rahim.
Sebanyak 51 enumerator terpilih yang akan bertugas di lapangan turut hadir dalam pelatihan ini, bersama dengan para Penanggung Jawab Teknis (PJT) provinsi dan kabupaten se-Sulawesi Barat. Rifco Rahim menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, khususnya Dinas Kesehatan, atas dukungan dan fasilitasi yang diberikan dalam rangka kelancaran kegiatan SSGI 2024 di wilayah tersebut.
Nirmala Ahmad Ma’ruf, yang hadir secara daring, menjelaskan perubahan dalam skema pelaksanaan SSGI 2024. Tahun ini, survei dilakukan melalui Kerja Sama Operasional (KSO), dengan PT. Surveyor Indonesia sebagai pelaksana untuk Sulawesi Barat.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, menyampaikan kabar menggembirakan terkait penanganan stunting di Sulawesi Barat. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia, prevalensi balita stunting berhasil diturunkan dari 35% pada tahun 2022 menjadi 30,3% pada tahun 2023.
“Ini adalah hasil kerja keras kita semua dan semoga penurunan ini dapat terus berlanjut,” kata Asran Masdy, Kamis (10/10/2024).
Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada para PJT yang hadir atas komitmen dan dedikasi mereka dalam mendukung program SSGI.
“Kalian telah bekerja keras, dan saya berharap kalian terus membimbing para enumerator di lapangan agar proses pengumpulan data berjalan dengan lancar dan tepat waktu,” tambahnya.
Untuk para enumerator terpilih, Asran Masdy memberikan pesan khusus. “Selamat atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kalian. Tugas ini tidaklah mudah, namun saya yakin kalian dapat melaksanakannya dengan baik. Ingat, tugas kalian bukan hanya sekadar pekerjaan, tetapi bagian dari upaya besar kita dalam memastikan generasi masa depan Sulawesi Barat tumbuh sehat dan cerdas,” pesannya.
Asran juga menekankan pentingnya integritas dalam pengumpulan data. “Kualitas data yang kita kumpulkan sangat bergantung pada kejujuran dan ketelitian kalian. Pastikan setiap tahapan survei dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab, agar data yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kondisi sebenarnya di lapangan,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi langkah awal penting dalam pelaksanaan SSGI 2024, yang bertujuan untuk mengukur status gizi masyarakat, terutama di Sulawesi Barat. (Yus/Adv)