Kepala UPTD Labkesda dan UTD Dinkes Sulbar Paparkan Kinerja Pemeriksaan Labkesda dan UTD

oleh
oleh

MAMUJU, INISULBAR.COM,- UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah dan Unit Transfusi Darah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat terus memperkuat kinerja pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat.

Berdasarkan data periode Januari–September 2025, jumlah pemeriksaan sampel menunjukkan tren fluktuatif dengan capaian tertinggi pada bulan Januari sebanyak 77 sampel dan peningkatan kembali pada bulan Mei (55 sampel) serta Agustus dan September (masing-masing 25 sampel).

Data tersebut disampaikan oleh Kepala UPTD Labkesda dan UTD Provinsi Sulawesi Barat, Andi Hadra Pasamula, dalam kegiatan pemaparan capaian program di hadapan jajaran Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat di Cafe Paulla Mamuju, 28 Oktober 2025.

Menurutnya, variasi jumlah pemeriksaan dipengaruhi oleh jenis sampel yang diterima dari berbagai kabupaten serta kapasitas laboratorium dalam melakukan pemeriksaan mikrobiologi, imunologi, dan biokimia.

“Peningkatan di bulan Mei misalnya, disebabkan oleh lonjakan permintaan pemeriksaan di instalasi mikrobiologi, sedangkan di Januari banyak berasal dari instalasi imunologi,” jelasnya.
Selain itu, Andi Hadra Pasamula juga menyoroti sejumlah kendala dan tantangan dalam pelaksanaan kegiatan laboratorium, antara lain:

1. Keterbatasan reagen dan bahan medis habis pakai;
2. Pemeliharaan alat dan kalibrasi yang belum maksimal;
3. Kebutuhan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM yang ada.

Untuk menjawab tantangan tersebut, pihak Labkesda menyusun rekomendasi jangka pendek yang dapat segera diterapkan, antara lain:

1. Melakukan inventarisasi kebutuhan alat dan reagen prioritas berdasarkan jenis layanan yang paling sering digunakan atau paling banyak dicari;

2. Menerapkan jadwal pemeliharaan alat sederhana dan pencatatan manual agar umur alat lebih panjang sambil menunggu proses peningkatan dan upgrade;

3. Memanfaatkan pendampingan daring dari laboratorium rujukan provinsi lain atau laboratorium pusat sebagai upaya peningkatan kapasitas dan pembinaan teknis jarak jauh.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan bahwa peran laboratorium daerah sangat penting sebagai pengampuh sistem deteksi dini penyakit dan penunjang analisis kesehatan masyarakat.

“Penguatan Labkesda menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat untuk memperkuat sistem kesehatan daerah. Ini sejalan dengan Panca Daya ke-5, yaitu memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel serta mewujudkan pelayanan dasar yang berkualitas,” ujarnya.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat juga berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kapasitas Labkesda melalui pelatihan tenaga analis, modernisasi alat, serta integrasi pelaporan berbasis data digital agar hasil pemeriksaan dapat lebih cepat, akurat, dan bermanfaat bagi pengambilan kebijakan kesehatan masyarakat. (*)