Mamuju, iS – Pemprov Sulbar melalui Bapperida Sulbar melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Graha Sandeq, Selasa (6/2/2024).
Hadir secara virtual Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh, Sekprov Muhammad Idris dan tamu undangan lainnya.
Adapun, narasumber hadir Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh, Sekprov Muhammad Idris, Kepala Bapperida Junda Maulana, Prof. Dr. Budu, Prof Dr Gufron Darma Dirawan, dan Prof dr Veny Hadju.
Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, diskusi ini dilaksanakan untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpin masa depan.
“Makanya SDM yang kita siapkan tentunya melihat usianya, pemimpin daerah sudah masuk umur 35 tahun sampai 60 tahun. Jadi kita harus meningkatkan SDM kita agar dapat mengisi pimpinan di tahun 2045,” kata Prof Zudan.
Sehingga, sejak dini anak-anak terbaik Sulbar dipersiapkan seperti anak sma atau sementara kuliah, dimana harus dicari DNA atau talent yang bagus
“Kita harus belajar ke Negara Singapura dimana di sana menyentuh dua sektor pertama pemerintah dan swasta, semuanya ditingkatkan dengan baik. Disekolahkan ke luar negeri semua SDMnya, makanya bisa maju,” ungkapnya.
Makanya, negara paling makmur dan sejahtera adalah Singapura karena fokus meningkatkan SDM dan betul-betul diperhatikan.
“Begitu juga negara asia lainnya bisa maju karena fokus memperbaiki SDM, sehingga bisa maju. Dengan demikian kita harus konsen membangun SDM yang unggul,” bebernya.
Sedangkan, Sekprov Muhammad Idris menyampaikan melalui diskusi ini memastikan dan mempetakan apa yang harus dilakukan di tahun 2025 sampai ke tahun 2045.
“Jumlah pegawai 6 ribu lebih kita harus menghasilkan SDM yang unggul. Jadi kita mesti meningkatkan kinerja demi kemajuan daerah,” ucapnya.
Selain itu, memastikan betul SDM aparatur daerah harus bisa mempersiapkan daya saing daerah. Ini sangat ditentukan dimensi-dimensi proses.
“Ini sangat menentukan dimana level kita pada daya saing itu. Sekarang inilah setiap tahun pegawai baru, rata-rata yang masuk ini cukup menjanjikan. Hanya potensi ini harus menjadi perhatian bersama,” tandasnya.
Sementara Kepala Bapperida Sulbar Dr.Junda Maulana,M.Si dalam materinya menjelaskan, RPJPD 2025-2045 sesuai Visi
Sulbar yang malaqbiq dan berkelanjutan.
Seperti diketahui bersama, rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) adalah sebuah dokumen perencanaan pembangunan daerah yang mencakup visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran pokok pembangunan daerah untuk periode 20 tahun.
Junda Maulana, menjelaskan Penyusunan RPJPD tentunya merujuk pada beberapa regulasi seperti Permendagri 86 tahun 2017 tentang tata cara perencaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, inmendagri nomor 1 tahun 2024 tentang pedoman penyusunan RPJPD dan surat edaran mendagri dan bappenas terkait penyelarasan RPJPD dengan RPJPN tahun 2025-2045.
Saat ini, dokumen rencana pembangunan jangka panjang daerah provinsi sulawesi barat tahun 2025-2045 telah melalui beberapa tahapan diantaranya pelaksanaan konsultasi publik, penyampaian rancangan awal ke DPRD, pelaksanaan konsultasi rancangan awal ke kemendagri dan beberapa tahapan berikutnya yang akan kita lakukan sebelum ditetapkan pada bulan agustus tahun 2024.
Ia juga menyampaikan dalam rangka penyempurnaan rancangan awal rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) provinsi sulawesi barat tahun 2025-2045, maka dilakukan focus group discussion (FGD) tematik RPJPD pada hari ini.
FGD tematik RPJPD merupakan langkah penting dalam melakukan penajaman arah kebijakan khususnya sektor pengembangan sumber daya manusia dalam RPJPD provinsi sulawesi barat tahun 2025-2045.
“Pelaksanaan FGD hari ini, bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan dan tantangan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di sulawesi barat,” sebut Junda dalam materinya..
Selain itu, untuk menjaring masukan dan rekomendasi dari para ahli dan pemangku kepentingan terkait upaya peningkatan kualitas SDM di sulawesi barat yang akan menjadi penguatan dalam rancangan RPJPD tahun 2025-2045.
Melalui FGD ini, diharapkan dapat tersusun rumusan strategi dan kebijakan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. selain itu, FGD ini juga diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang konkret dan dapat ditindaklanjuti oleh berbagai pihak terkait. (*)