Geliat Perekonomian Meningkat Melalui Sinergitas Pemerintah Daerah dan Lembaga Non Pemerintah
Mamuju, Inisulbar.com — Perekonomian masyarakat kian hari kian terpuruk sejak Pandemi Covid-19 mewabah permulaan tahun 2020. Saat itu Pemerintah pusat RI memperingatkan Resesi Ekonomi sedang didepan mata.
Berbagai upaya pun dilakukan agar geliat perekonomian kembali hidup, meski ditengah keterbatasan anggaran pemerintah, yang mulai melakukan penghematan dengan merefocusing peruntukan penganggaran untuk menanggulangi wabah Covid-19. Hal yang sama pun dilakukan di setiap jenjang pemerintahan daerah.
Kerjasama dengan seluruh pihak pun dibangun agar keluar dari permasalahan ini. Tak terkecuali dengan berbagai lembaga non pemerintah yang mengelola dana founding dari lembaga luar negeri. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Mamuju dengan Mitra lembaga non pemerintahnya, Yayasan Karampuang.
Lembaga Swadaya yang beroperasi sejak 2004 ini, di tahun 2021 mendapat kepercayaan UNDP (United Nation Development Program) yakni lembaga dibawah naungan PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) yang fokus kepada program-program peningkatan perekonomian. Sinergi pun dibangun bersama dengan membuat program inovasi bertajuk Response Toward Resilence (Restore) yang fokus kepada pengembalian kemampuan ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19 dan Musibah Gempa Bumi yang meluluh lantakkan Mamuju pada januari 2021.
Sebanyak 4 desa di kabupaten Mamuju pun di intervensi. Setiap desa pun menerima alokasi anggaran stimulan perekonomian, selain itu masing-masing desa pun dibentuk kelompok usaha untuk mendukung perekonomian masyarakat yang pekerjaannya hilang dimasa pandemi.
Dari keempat Kelompok usaha itu, salah satunya berfokus ke industri penyediaan APD (Alat Pelindung Diri) Covid-19 seperti Masker, Baju Hazmat, dan lainnya sebagai upaya untuk mendukung pemerintah dalam penanggulangan Covid-19.
Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju terpilih untuk mengemban usaha ini. Sejumlah bantuan guna usaha serta bantuan alat usaha diserahkan kepada kelompok penerima manfaat di Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat. Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Karampuang bekerjasama dengan UNDP lewat proyek Response Towards Resiliance Project.
“Hari ini merupakan tahap akhir dari rangkaian panjang dari program penguatan ketahanan ekonomi masyarakat Mamuju di 4 desa di Kabupaten Mamuju, salah satunya di Desa Dungkait. Hari ini kami mendistribusikan Rp. 50.000.000 bantuan guna usaha untuk 50 pelaku usaha mikro, beserta bantuan alat usaha dan bahan baku senilai Rp. 123.500.000 bantuan usaha kelompok usaha jahit yang akan berfokus pada produksi masker serta alat pelindung diri (APD) standar. Harapannya agar masyarakat bisa tetap survive di tengah pandemi,” beber Fauzan, project manager Yayasan Karampuang.
Kelompok usaha binaan UNDP dan Yayasan Karampuang tersebut bernama Anugrah Taylor. Di dalamnya tergabung 25 keluarga yang dibina dan diberikan bantuan pelatihan, serta alat dan bahan baku produksi masker dan APD standar.
Hal ini disambut baik oleh Bupati Mamuju, Hj. Sitti Sutinah Suhardi, SH., M. Si. “Kita patut bersyukur untuk bantuan ini. Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Adapun kami sebagai pemerintah daerah, akan mensupport penuh masyarakat Desa Dungkait. Kalau nanti Pemkab butuh masker dan APD, kami akan order di Anugrah Taylor,” pernyataan tersebut disambut tepuk tangan meriah para hadirin. Senada dengan itu, Kepala Desa Dungkait, Arman, juga menyatakan akan memesan 2.000 APD pada Anugrah Taylor.
Bantuan yang diserahkan hari ini antara lain berupa manekin, mesin jahit, mesin bordir, serta bahan baku masker dan APD. Selain itu, UNDP dan Yayasan Karampuang juga memberikan bantuan dukungan legalitas usaha. “Harapannya bisa dibantu dan dibina oleh pemerintah sehingga keberlanjutannya bisa dipastikan dalam memulihkan perekonomian masyarakat,” tutup Saputra Liady National Project Manager Restore UNDP Indonesia yang hadir secara virtual.
Sementara itu, Tiga desa lain yakni Desa Botteng Utara di Kecamatan Simboro mengelola usaha pakan ternak dan penyewaan Alat Pertanian, kemudian Desa Sumare di Kecamatan Simboro mengelola usaha pengolahan abon ikan serta desa Tampalang kecamatan Tapalang mengelola Eduwisata Kampung Inggris sebagai bagian dalam upaya untuk menjaga kualitas pendidikan Kabupaten Mamuju meski ditenfah pandemi Covid-19.
Desa Botteng utara menerima bantuan pengembangan usaha pertanian tanaman jagung sekaligus bantuan pengembangan peternakan yang diberikan kepada kelompok tani Bintang Gunung Sipodalle.
Direktur Yayasan Karampuang, Ija Syahruni berharap bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan berkelanjutan,sehingga usaha pertanian tanaman jangung dan peternakan oleh warga Desa Botteng utara, serta usaha jahit di Desa Dungkait, dapat dikembangkan dan menjadi modal pengembangan ekonomi masyarakat.
“Semoga ini akan menginspirasi desa-desa lain, sehingga dapat melakukan hal yang sama” Kata Ija.
Terpisah, penjabat kepala desa Botteng Utara, Kalbu, mengungkapkan rasa terimakasih kepada bupati mamuju atas fasilitasi penyaluran bantuan dari UNDP dan Yayasan Karampuang, ia mengaku, bantuan tersebut memang sangat dibutuhkan warganya terutama pengembangan usaha pertanian tanaman jagung yang dinilai memiliki prospek di desa yang dipimpinnya.
Ia berjanji akan mengawal pemanfaatan bantuan tersebut sehingga nanti dapat terlihat manfaatnya bagi warga desa botteng utara.
Sinergitas tak hanya sebatas stimulan perekonomian saja, tapi juga dengan dukungan program percepatan vaksinasi untuk masyarakat Kabupaten Mamuju. Usai menyerahkan bantuan kelompok usaha di Desa Botteng Utara hasil kerjasama antara UNDP dengan Yayasan Karampuang (Kamis, 9 September 2021)
Bupati Mamuju Hj. Sitti Sutinah Suhardi, langsung menyodorkan pertanyaan kepada warga, “Hari ini pemerintah terus memberikan banyak bantuan, sekarang saya tanya, mauki juga bantuka’? ” Pertanyaan yang langsung direspon warga dengan jawaban “mau”.
Bupati lalu melanjutkan, kalau mau, ayo semua segera Vaksin, karena dengan vaksinasi kita semua akan terhindar dari covid-19, kata Sutinah Suhardi.
“Saya tidak mau selalu mendengar angka kematian warga saya meningkat gara-gara corona, jadi mariki semua vaksin” Tandas Sutinah.
Selain itu, harapan menyukseskan program vaksinasi juga diurai bupati, agar masyarakat dapat hidup normal kembali, dan program pemerintah dapat lebih fokus dalam membiayai pembangunan, karena tidak lagi terkonsentrasi membiayai penanganan covid-19 saat semua warga telah memiliki imunitas karena sudah di vaksin.
Sembari menanyai satu persatu undangan yang hadir pada kegiatan tersebut, Bupati langsung mengarahkan warga untuk menuju tempat pelayanan vaksinasi dibelakang tempat kegiatan yang sengaja disiapkan melibatkan tenaga vaksinator dari dinas kesehatan. Alhasil, sejumlah warga terlihat melakukan vaksinasi sembari berbincang dengan bupati Mamuju.
Sebelum meninggalkan tempat kegiatan, Sutinah Suhardi berharap, dengan ajakan dan motivasi yang diberikannya langsung kepada warga, akan dapat memberi stimulasi agar masyarakat mau segera di vaksinasi.
Editor : M. Iqbal Tabah