Distribusi Pangan khusus Balita, Terus Disalurkan PMI Bagi Korban Gempa Sulbar

oleh

Mamuju, Inisulbar.com — Tiga Pekan sudah pasca musibah Gempa Bumi sebesae 6,2 SR mengguncang Sulawesi Barat, Bantuan logistik berupa bahan makanan sebagai reapon cepat tanggap terus didistribusikan Palang Merah Indonesia (PMI), utamanya Makanan Tambahan Bayi bagi Balita korban terdampak musibah gempa Sulbar.

Kamis, (4/2/2021) PMI kembali mendistribusikan makanan tambahan bayi dan balita yang berada di lokasi pengungsian korban bencana gempa bumi tepatnya di Desa Tadui, Kecamatan/Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Salah seorang relawan PMI yang bertugas di Sulbar, Yati Lamusu Nursin mengatakan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk bayi dan balita di lokasi pengungsian menjadi fokus PMI untuk menjaga kesehatan khususnya gizi.

“Kami juga di lokasi memberikan imbauan kepada pengungsi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, karena seperti diketahui lokasi pengungsian merupakan salah satu daerah rawan penyebaran COVID-19,” katanya.

Sementara, Sekretaris Jendral PMI Pusat Sudirman Said mengatakan saat ini personel PMI masih melakukan penyisiran ke berbagai lokasi yang terdampak bencana gempa di Mamuju, Sulbar untuk memberikan bantuan dan pelayanan.

Pelayanan di Desa Tadui tersebut dilakukan oleh personel PMI yang berasal dari Sulbar dan Sulawesi Tengah. Adapun pelayanan yang diberikan berupa pemulihan psikologi korban, layanan kesehatan dan lainnya.

Hal ini pun diapresiasi masyarakat Mamuju, korban musibah gempabyang berada dilokasi pengungsian. Bantuan makanan, khususnya makanan tambahan bayi saat inu sangat diperlukan terlebih dengan kondisi para balita dan anak-anak yanf berada di lokasi pengungsian.

“Bantuan yang diberikan PMI ini sangat berarti untuk anak saya yang masih bayi, karena selama di pengungsian kami hanya makan seadanya saja,” kata salah seorang pengungsi di Desa Tadui, Resti, Kamis.

Menurutnya, saat terjadi gempa bumi dirinya sedang terlelap tidur bersama anaknya yang baru berusia beberapa bulan. Ia dan suaminya terbangun setelah terkejut dengan kerasnya getaran ditambah teriakan warga saat kejadian.

Tanpa pikir panjang, ia langsung merangkul anaknya yang sedang terlelap tidur dan lari keluar rumah untuk menyematkan diri dan beruntung tidak ada yang menjadi korban jiwa pada kejadian itu. Hanya saja rumahnya rusak paa bagian depannya.

Selama beberapa pekan berada dipengungsian, dirinya hanya memakan makanan seadanya, padahal anaknya membutuhkan asupan gizi melalui air susu ibu (ASI). Maka dari itu ia pun berterima kasih kepada PMI yang peduli terhadap nasib warga khususnya pengungsi di daerah ini.

Namun, ia pun berharap ada tambahnan makanan tamnbahan buat dirinya seperti susu untuk ibu menyusui dan makanan lainnya, agar suplai gizi melalui ASI yang diberikan untuk anaknya tetap mencukupi, apalagi tinggal kondisinya sangat memprihatinkan. (KR-ADR/Iqb)