MAMUJU, INISULBAR.COM, — Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat turut serta dalam kegiatan Focus Discussion Group (FGD) yang digelar Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Mamuju dengan tema “Adaptive Capacity, Collective Action dalam Mitigasi Pasca Bencana di Kabupaten Mamuju”. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 25 November 2025, di Gedung Aula Marasa Corner, Mamuju.
FGD ini bertujuan untuk mengidentifikasi beragam tantangan yang masih dihadapi daerah dalam penanganan pasca bencana, merumuskan strategi yang lebih adaptif, serta memperkuat kolaborasi antarinstansi untuk memastikan mitigasi dan pemulihan berjalan lebih efektif.
Kepala Dinas Sosial Sulbar, Abdul Wahab Hasan Sulur, yang diwakili salah satu Staf Perlindungan dan Jamianan Sosial, Nasran, menyampaikan bahwa penguatan kapasitas adaptif masyarakat dan koordinasi lintas sektor merupakan kunci utama dalam meningkatkan ketangguhan daerah.
“Dinsos Sulbar berkomitmen memperkuat peran kami dalam penanganan pasca bencana, terutama terkait layanan perlindungan sosial bagi warga terdampak. Melalui FGD ini, kami dapat menyatukan pandangan dan menyusun langkah-langkah bersama agar penanganan di lapangan semakin cepat, tepat, dan terkoordinasi,” ujar Nasran.
Melalui FGD ini, para peserta sepakat bahwa nilai-nilai kolaboratif dan kemampuan beradaptasi harus terus diperkuat mengingat Kabupaten Mamuju merupakan daerah yang rawan bencana, terutama gempa bumi dan banjir.
Kegiatan ditutup dengan penyusunan rekomendasi bersama yang akan menjadi acuan dalam memperkuat sistem mitigasi dan pemulihan pasca bencana di Mamuju ke depan untuk mendukung Visi Misi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, bersama Wakilnya, Salim S. Mengga, terkait ”pengentasan kemiskinan dan perlindungan sosial”. (*)

