MAMUJU, INISULBAR.COM,- Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menyampaikan komitmen kuat dalam percepatan pencegahan dan penanganan stunting melalui berbagai program strategis yang dilaksanakan pada tahun 2025.
Seluruh upaya ini sejalan dengan visi besar pembangunan daerah, yakni “Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera”, yang dicanangkan oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga.
Dalam berbagai kesempatan termasuk forum resmi lintas sektor, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menegaskan bahwa intervensi kesehatan tidak dapat berdiri sendiri.
Penurunan stunting harus dilakukan melalui pendekatan terpadu, sebagaimana arahan Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga yang menempatkan pembangunan sumber daya manusia sebagai prioritas utama menuju Sulbar yang maju, sehat, dan berdaya saing.
Dinkes Sulbar memfokuskan langkah pada pencegahan stunting baru melalui:
• Penjaringan sasaran super prioritas (remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, bayi 0–59 bulan).
• Peningkatan layanan dasar di Posyandu, termasuk pemantauan pertumbuhan, edukasi gizi, dan pendampingan keluarga 1000 HPK.
• Paket percepatan intervensi 90 hari pada desa lokus PASTIPADU.
• Penguatan Posyandu sebagai pusat layanan keluarga, sejalan dengan penguatan SDM kader dan peningkatan sarana antropometri standar.
Upaya ini juga diperkuat dengan sistem tata kelola PASTIPADU yang menekankan koordinasi lintas sektor, penguatan data, monitoring bulanan, serta evaluasi berkala.
Percepatan penurunan stunting menjadi salah satu instrumen utama dalam mewujudkan SDM unggul dan berkarakter, yang merupakan bagian penting dari visi Sulbar Maju dan Sejahtera.
Pendekatan ini menegaskan bahwa pembangunan kesehatan merupakan fondasi utama pembangunan daerah, terutama dalam meningkatkan kualitas generasi masa depan.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sulbar dr. Nursyamsi Rahim menyampaikan bahwa seluruh jajaran akan terus memperkuat:
• Kolaborasi lintas sektor
• Penguatan Posyandu dan layanan primer
• Optimalisasi sistem pelaporan dan dashboard PASTIPADU
• Intervensi gizi spesifik dan sensitif sesuai arahan Stranas P3 Stunting 2025–2029. (*)

