Dinkes Sulbar Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor dalam Penanggulangan Tuberkulosis

oleh
oleh

MAMUJU, INISULBAR.COM,- Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar terus memperkuat langkah nyata menuju eliminasi Tuberkulosis (TBC) dengan melibatkan seluruh unsur layanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta.

Komitmen ini diwujudkan melalui kegiatan Pertemuan Public Private Mix (PPM) yang berlangsung di Hotel Marannu, Mamuju, 13 hingga 15 Oktober 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh pengelola program TBC kabupaten, rumah sakit, klinik swasta, organisasi profesi, dan lembaga mitra.

Pertemuan tersebut juga dirangkaikan dengan evaluasi capaian program penanggulangan TBC tahun 2025, sebagai langkah untuk memperkuat koordinasi dan meningkatkan kualitas layanan deteksi serta pengobatan TBC di Sulawesi Barat.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan bahwa kegiatan PPM menjadi wadah penting dalam menyatukan langkah seluruh penyedia layanan kesehatan agar penemuan dan penanganan kasus TBC dapat dilakukan lebih cepat, tepat, dan terlaporkan secara terintegrasi.

“Eliminasi TBC hanya dapat dicapai dengan kolaborasi. Pemerintah, swasta, dan masyarakat harus menjadi satu kesatuan sistem yang saling melengkapi. Melalui PPM, kita ingin memastikan tidak ada satu pun pasien TBC yang terlewat dari layanan,” ujar dr. Nursyamsi.

Beliau juga menegaskan bahwa upaya penanggulangan TBC memiliki kaitan erat dengan Misi ke-3 Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat yang digagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga, yaitu “Membangun Sumber Daya Manusia yang Berkarakter dan Unggul.”

“Kesehatan adalah fondasi utama pembangunan manusia. Masyarakat yang terbebas dari TBC akan menjadi tenaga kerja yang produktif dan berdaya saing. Karena itu, penanganan TBC bukan hanya urusan medis, tetapi bagian dari strategi besar membangun SDM unggul Sulbar,” tambahnya.

Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi juga menyoroti pentingnya Active Case Finding (penemuan kasus aktif), peningkatan cakupan pengobatan, serta penguatan jejaring rujukan antar fasilitas kesehatan di seluruh kabupaten/kota.

“Kami ingin membangun sistem kesehatan yang tanggap, transparan, dan berkelanjutan. Kolaborasi antara fasilitas pemerintah dan swasta adalah kunci untuk mempercepat eliminasi TBC di Sulbar,” tegas dr. Nursyamsi Rahim.

Pertemuan PPM ini juga menjadi bagian dari dukungan Sulawesi Barat terhadap program nasional Quick Wins Kementerian Kesehatan RI, salah satunya adalah target penurunan kasus TBC sebesar 50% dalam lima tahun ke depan.

Melalui koordinasi lintas sektor yang kuat dan komitmen bersama, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat optimistis bahwa eliminasi TBC di wilayahnya dapat tercapai sesuai target nasional.

“Kita bergerak dengan semangat yang sama yaitu membangun Sulawesi Barat yang sehat, tangguh, dan sejahtera. Karena ketika masyarakat sehat, pembangunan akan melangkah lebih cepat,” tutup dr. Nursyamsi Rahim. (*)