MAMUJU, INISULBAR.COM,- Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan Analisis Data Kesehatan Triwulan III Tahun 2025 sebagai kelanjutan dari pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan yang digelar sehari sebelumnya.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen bersama untuk menghadirkan data yang akurat, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai dasar perencanaan pembangunan kesehatan di Sulawesi Barat yang dilaksanakan di Cafe Paulle Mamuju, Jumat 17 Oktober 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengelola data dari berbagai bidang dan program di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi. Suasana kegiatan berlangsung aktif dan reflektif, dengan semangat kolaborasi untuk meninjau capaian indikator kesehatan serta mengidentifikasi langkah-langkah strategis dalam peningkatan kinerja.
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Mahdiana, menegaskan bahwa kegiatan analisis data bukan sekadar kewajiban administrasi, tetapi merupakan bentuk tanggung jawab moral terhadap pelayanan publik.
“Setiap angka di dalam data adalah cerminan dari kehidupan masyarakat yang kita layani. Karena itu, kita harus memastikan data yang kita hasilkan benar-benar menggambarkan kondisi di lapangan, agar setiap kebijakan yang diambil tepat sasaran,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menekankan bahwa pengelolaan dan analisis data yang baik menjadi kunci untuk mempercepat pencapaian visi besar Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera yang digagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga.
“Kebijakan yang kuat selalu lahir dari data yang benar. Kita ingin memastikan setiap program kesehatan memiliki pijakan yang kokoh, berbasis bukti, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan Sulbar berkomitmen untuk memperkuat budaya kerja berbasis data, meningkatkan kapasitas pengelola sistem informasi kesehatan, serta mendorong sinergi lintas bidang agar informasi yang dihasilkan semakin komprehensif dan terintegrasi.
Analisis data ini juga menjadi ruang refleksi bagi seluruh tim Dinas Kesehatan untuk menilai capaian, mengenali tantangan, dan menumbuhkan semangat baru dalam memperbaiki kualitas layanan kesehatan ke depan.
“Kita tidak sedang sekadar mengelola data, tapi sedang membangun harapan — agar setiap kebijakan yang lahir dari Dinas Kesehatan mampu memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tutup dr. Nursyamsi dengan penuh semangat.
Kegiatan ini menegaskan bahwa membangun kesehatan masyarakat tidak cukup hanya dengan infrastruktur dan program, tetapi juga dengan data yang jujur, analisis yang tajam, dan komitmen yang tulus untuk menghadirkan perubahan nyata di Sulawesi Barat. (*)