Dinkes Sulbar Ikuti Sosialisasi SKDR Menu Program Makanan Bergizi Gratis, Perkuat Deteksi Dini dan Kesiapsiagaan KLB –

oleh
oleh

MAMUJU, INISULBAR.COM,- Dalam rangka memperkuat upaya deteksi dini dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) terkait pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat mengikuti Sosialisasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) yang digelar oleh Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan (SKK) Kementerian Kesehatan RI, Senin (20/10/2025).

Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan melibatkan seluruh petugas surveilans di tingkat nasional, termasuk program terkait seperti Kesehatan Lingkungan dan Promosi Kesehatan.
Sosialisasi ini menjadi langkah penting dalam memastikan pelaksanaan Program MBG berjalan aman, sehat, dan responsif terhadap potensi risiko kesehatan masyarakat.

Dalam arahannya, pihak Direktorat SKK menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk:

1. Meningkatkan pemahaman petugas tentang fungsi dan mekanisme pelaporan SKDR dalam mendeteksi potensi KLB.

2. Menjamin setiap kejadian penyakit potensial KLB yang berkaitan dengan konsumsi makanan bergizi gratis dapat dilaporkan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi.

3. Mendorong kolaborasi lintas program seperti surveilans, kesling, promkes, dan laboratorium kesehatan.

4. Menetapkan mekanisme verifikasi dan respon cepat bila ditemukan gejala atau kejadian luar biasa di lapangan.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan bahwa sesuai arahan Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka kewaspadaan dini harus diperkuat dalam pelaksanaan MBG.

“Program Makanan Bergizi Gratis merupakan inisiatif strategis pemerintah untuk meningkatkan gizi masyarakat. Namun, keberhasilannya juga bergantung pada kesiapan kita dalam mengantisipasi risiko kesehatan yang mungkin timbul. Melalui penguatan SKDR, kita memastikan bahwa setiap potensi KLB bisa terdeteksi lebih cepat dan tertangani secara tepat,” ujar dr. Nursyamsi.

Beliau menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan sistem ini. Dengan sinergi antara petugas surveilans, promkes, kesling, dan labkes, diharapkan pelaksanaan program MBG dapat berjalan aman, higienis, dan sesuai standar Kesehatan.

Melalui sosialisasi ini, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat berkomitmen memperkuat fungsi deteksi dini dan respon cepat di lapangan.

Beberapa manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain:

• Risiko terjadinya KLB akibat konsumsi makanan bergizi gratis dapat ditekan melalui deteksi dini dan respon cepat.

• Terbentuknya sistem koordinasi lintas program dan lintas sektor yang efektif dalam mendukung keberlanjutan program MBG secara aman dan sehat.

Dengan langkah ini, pemerintah daerah berharap pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari sistem kesehatan yang tangguh dan adaptif terhadap berbagai tantangan. (*)