MAMUJU, INISULBAR.COM, – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat menerima kunjungan akademik (benchmarking) dari Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju), Senin (14/7/2025).
Kegiatan ini berlangsung di kantor Bapperida Sulbar sebagai bagian dari upaya menjalin sinergi antara dunia akademik dan pemerintah daerah dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia dan inovasi di Sulbar. Hal ini juga sejalan misi Gubernur Suhardi Duka dan Wakilnya, Salim S Mengga dalam membangun SDM yang unggul dan berkarakter.
Rombongan Unimaju dipimpin oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Muhammad Arsyad, dan terdiri atas dosen serta mahasiswa lintas program studi, seperti Manajemen, Ekonomi Pembangunan, Agribisnis, Peternakan, Teknologi Hasil Perikanan, dan Manajemen Sumber Daya Perairan.
Kehadiran mereka diterima langsung oleh Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Bapperida Sulbar, A. Almah Aliuddin, mewakili Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana.
Dalam sambutannya, A. Almah mendorong mahasiswa untuk terus mengembangkan kapasitas dan keterampilan, agar mampu bersaing di era teknologi dan disrupsi. Ia menekankan pentingnya berpikir kritis, kreatif, inovatif, serta memiliki kemampuan komunikasi dan jejaring yang kuat.
“Kita tidak hanya bersaing dengan manusia, ke depan kita juga akan bersaing dengan teknologi dan robot. Karena itu, skill, inovasi, dan kreativitas menjadi penentu. Pemerintah sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berpikir kritis dan solutif dalam mengelola pembangunan,” ucap Almah.
Ia juga mengapresiasi inisiatif kolaboratif ini dan berharap agar kegiatan benchmarking menjadi awal dari sinergi berkelanjutan antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah.
Sementara itu, Muhammad Arsyad menyampaikan bahwa benchmarking ini bertujuan agar mahasiswa memahami arah dan strategi pembangunan Sulawesi Barat secara langsung dari perencana kebijakan.
“Kami ingin mahasiswa mendapatkan gambaran nyata tentang rencana pembangunan jangka panjang dan menengah Sulbar. Harapannya, muncul gagasan dan kontribusi dari kalangan akademisi terhadap pembangunan daerah secara inklusif,” jelasnya.
Selain sesi diskusi dan tanya jawab, pertemuan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat komunikasi antara Bapperida dan institusi pendidikan dalam upaya mendorong riset, inovasi, dan pengembangan SDM di Sulawesi Barat. (Adv)

