Andri Prayoga Singkarru : Pilar Kebangsaan Jadi penopang Keberagaman

oleh

Polman, Inisulbar.com — Membuka Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, yang dilaksanakan di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Rabu (8/6/2022), Anggota MPR RI perwakilan Sulawesi Barat, Andri Prayoga Singkarru, mengingatkan pentingnya merawat persatuan dan Kesatuan.

Sosialisasi yang menyasar berbagai anggota kelompok masyarakat di Polman tersebut memuat materi akan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan BhinekaTunggal Ika. Dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran covid-19, diantaranya dengan menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

Andri Proyoga Singkarru mengungkapkan, sosialisasi empat pilar ini meeupakan salah satu kunci untuk menjaga rasa persatuan di tengah masyarakat yang tumbuh semakin beragam ditengah perkembangan teknologi dan kebebasan berpendapat.

“Tidak henti-hentinya sosialisasi empat pilar ini dilakukan agar seluruh elemen masyarakat dapat memahami dan meresapi makna sesungguhnya dari masing-masing pilar, dan yang lebih terutama adalah untuk menerapkannya dalam keseharian” ujar Andri.

Andri turut menghimbau masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam segala proses perumusan, implementasi, hingga evaluasi kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah, dan mampu memilah mana informasi yang benar maupun yang hoax untuk mencegah keretakan hubungan ditengah masyarakat.

Andri pun menjelaskan peran parlemen dalam upaya menjaga agar kebijakan pemerintah selalu dilandasi dengan semangat empat pilar untuk persatuan dan kesejahteraan seluruh elemen masyarakat.
Secara terperinci, di hadapan peserta sosialisasi Andri Singkarru menjelaskan satu demi satu pilar kebangsaan.

Pilar pertama yaitu Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara, pilar kedua yakni Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara, pilar ketiga menjelaskan bentuk negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berbentuk Republik, kemudian pilar keempat yaitu Bhinneka Tunggal Ika menjadi Semboyan Negara Republik Indonesia.

Kegiatan sosialisasi tersebut diakhiri dengan sesi tanya jawab serta penyampaian beragam aspirasi dari masyarakat, salah satunya terkait isu krisis ekonomi hingga transparansi pemerintah.(**)