Sulawesi Barat Torehkan Capaian Terbaik Nasional dalam Penanggulangan TBC 2025

oleh
oleh

MAMUJU, INISULBAR.COM,- Provinsi Sulawesi Barat kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Dalam rapat koordinasi nasional (Rakornas) Tuberkulosis (TBC) yang dilaksanakan secara daring pada Selasa (9/9/2025), capaian kinerja penanggulangan TBC Sulbar tercatat sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, yang hadir bersama pengelola program TB Dinkes Sulbar, Harsalim, menyampaikan bahwa capaian ini tidak lepas dari kerja keras semua pihak, mulai dari tenaga kesehatan, pemerintah daerah, hingga dukungan masyarakat.

Berdasarkan data terbaru per 7 September 2025, Sulawesi Barat:

1. Mencapai 82% dalam indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) TBC, jauh di atas target nasional 69% dan menjadi peringkat pertama nasional.

2. Mencapai 100% untuk indikator treatment enrollment TBC RO, bersama Nusa Tenggara Timur (NTT), menjadikan Sulbar sebagai provinsi dengan capaian terbaik di Indonesia dalam pengobatan TBC resistan obat.

3. Untuk indikator lain seperti pengobatan kasus TBC sensitif obat (SO), Sulbar juga termasuk dalam kelompok provinsi dengan capaian tinggi dan konsisten di atas rata-rata nasional.

“Capaian ini adalah bukti bahwa dengan kolaborasi dan komitmen kuat, eliminasi TBC bukan hanya target, tetapi bisa kita wujudkan lebih cepat. Sulawesi Barat akan terus berkomitmen menjadi contoh praktik baik bagi provinsi lain,” tegas dr. Nursyamsi.

Rapat koordinasi nasional TBC tahun 2025 ini diikuti oleh seluruh provinsi secara daring, membahas progres capaian, tantangan lapangan, dan strategi percepatan eliminasi TBC menuju target Indonesia Bebas TBC tahun 2030.

Dengan capaian terbaik ini, Sulawesi Barat tidak hanya menunjukkan performa kerja yang membanggakan, tetapi juga memperkuat posisi sebagai provinsi yang serius mewujudkan Sulbar Maju dan Sejahtera dengan Sumber Daya Manusia yang Unggul dan berkarakter sesuai degan Panca daya yang digagas oleh gubernur Suhardi Duka dan Wakil gubernur Salim S Mengga. (*)