Sasar Pelosok Desa di Sampaga, Awal Kampanye Perdana Sutinah

oleh

Mamuju, Inisulbar.com — Pasangan nomor urut 1, Sutinah Suhardi dan Ado Masud memulai kampanye perdananya di dua kecamatan , Minggu (27/9/20).

Sutinah Suhardi dan Ado Masud mulai melakukan kampanye terbatas dengan membagi konsentrasi di dua kecamatan, yaitu Sutinah Suhardi di kecamatan Sampaga dan Ado Masud di kecamatan Papalang.

Didampingi ketua relawan Mamuju KEREN, Hajul Malik serta juru kampanye Hj. St. Suraidah Suhardi dan Firman Argo Wasito, Sutinah Suhardi menyusuri pelosok desa di Kecamatan Sampaga.

“Kami sengaja mengajak ibu Sutinah ke pelosok desa agar kita benar-benar memahami kondisi georgrafis wilayah terpencil di Mamuju, seperti di Sampaga ini,” kata Ketua relawan Mamuju KEREN, Hajrul Malik.

Start dari Mamuju menuju ke kecamatan Sampaga, Sutinah Suhardi menempu jalur yang dimulai dari Salokayu hingga ke Dusun Pedasi Desa Kalonding, kemudian dilanjutkan ke Dusun Buana Sakti dan Dusun Salumabongi di Desa Losso, dan berakhir di Desa Bunde kecamatan Sampaga, kabupaten Mamuju.

Sepanjang perjalanan, Sutinah bersama tim menempuh jalur yang cukup ekstrime, menggambarkan betapa sulitnya akses jalan yang setiap harinya dilalui oleh masyarakat pelosok kecamatan Sampaga.

Di dusun Pedasi misalnya, warga mengeluhkan buruknya kondisi jalan yang menghubungkan antara satu desa dengan desa lainnya. Begitu juga dengan warga yang ada di Dusun Buana Sakti dan Dusun Salumabongi, semuanya mengeluhkan hal yang sama.

“Sejak 5 tahun lalu, kami sudah dijanji pemerintah akan dibangunkan jalan, namun sampai saat ini janji itu tak kunjung dipenuhi,” kata Nasruddin, salah seorang warga di dusun Salumabongi, desa Losso, kecamatan Sampaga.

Tak hanya itu, warga juga mengeluhkan kurangnya bantuan pertanian dan pendidikan. Warga menuturkan jika di desa Losso hanya ada 1 Pendidikan Anak Usian Dini (PAUD) di dusun Losso yang sulit dijangkau oleh dusun lainnya.

Bahkan katanya, ada juga sekolah yang sangan kekurangan tenaga pengajar (guru) dan sehari-harinya hanya diisi oleh 1 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu kepala sekolah.

“PAUD disini cuma ada 1, dan ada juga sekolah dasar PNS nya juga cuma satu orang yaitu kepala sekolah, desa ini sangat kekurangan tenaga pengajar, guru PAUD saja hanya digaji 200 ribu perbulan,” terang Anisar warga dusun Salumabongi, desa Losso.

Ia mengungkapkan, hingga saat ini belum pernah sekalipun pemerintah yang ada saat masuk dan berkunjung langsung ke desanya.

Menggapi hal itu, Sutinah Suhardi berjanji akan menuntaskan keluhan masyarakat utamanya jalan penghubung antar desa.

“Jalan ini akan jadi prioritas kami (Tina-Ado), jika akses jalan sudah bagus, tentu yang lain juga akan ikut bagus. Seperti pendidikan dan kesehatan serta juga akan ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” kata Sutinah.

Sutinah Suhardi juga memperkenalkan kartu Mamuju KEREN, dimana kartu ini akan berisi data setiap masyarakat khususnya bagi mereka yang masih dalam kategori tidak mampu.

Kartu ini akan memudahkan masyarakat untuk mengakses setiap program dan bantuan pemerintah, jika nantinya terpilih menjadi Bupati Mamuju, Sutinah berkomitmen untuk benar-benar menyalurkan bantuan dengan tepat sasaran.

“Kartu Mamuju KEREN ini akan memastikan setiap program kami (Tina-Ado) benar-benar tersalur sesuai dengan peruntukannya. Dengan kartu ini, masyarakat akan lebih mudah mengakses bantuan pemerintah seperti pertanian, perikanan, pendidikan, kesehatan hingga program UMKM,” urainya.

Sementara itu, Hj.St. Suraidah Suhardi selaku juru kampanye mengingatkan agar masyarakat ikut berperan aktif untuk memastikan dirinya telah terdata menjadi pemilih agar dapat memberikan suaranya pada 9 desember mendatang serta terus menjaga kesehatan dan menaati seluruh protokol Covid-19 yang telah dibuat.

Kampanye terbatas ini, Sutinah menegaskan bahwa pihaknya terus patuh pada protokol kesehatan dengan menghadirkan maksimal 50 orang dalam sekali pertemuan, serta disediakan juga masker dan hand sanitizer bagi setiap peserta yang hadir.

Kegiatan ini juga dikawal langsung oleh pihak kepolisian serta panwas wilayah setempat. (*/rfa)