Peringati Hari Ibu ke-97, Dinkes Sulbar Lakukan Skrining HIV dan Hepatitis di Lapas Perempuan Kalukku

oleh
oleh

MAMUJU, INISULBAR.COM, — Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-97, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan skrining HIV dan hepatitis bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Minggu (21/12/2025). Ini dilakukan dalan rangka memperingati Hari Ibu

Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan perempuan, khususnya kelompok rentan yang berada di lingkungan pemasyarakatan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Nur Syamsi Rahim, menjelaskan bahwa pemeriksaan tersebut dilakukan sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Ibu, sekaligus wujud empati dan perhatian terhadap kesehatan warga binaan perempuan.

“Kegiatan ini kami lakukan karena sesama perempuan. Paling tidak, kami ingin memperhatikan kesehatan mereka, terutama yang berkaitan dengan HIV dan hepatitis,” ujar Nur Syamsi Rahim.

Ia menyebutkan, dari total 49 warga binaan, sebanyak 45 orang telah menjalani pemeriksaan, sementara empat orang lainnya belum diperiksa karena sedang mengikuti aktivitas yang tidak dapat ditinggalkan. Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan pada kesempatan berikutnya.

“Dari 45 warga binaan yang diperiksa hari ini, hasilnya seluruhnya negatif,” ungkapnya.

Melalui kegiatan tersebut, Nur Syamsi berharap warga binaan perempuan merasa diperhatikan dan tidak terabaikan hak-hak kesehatannya, meskipun berada dalam keterbatasan ruang dan kebebasan.

“Harapan saya, kegiatan ini bisa menyentuh mereka. Walaupun berada di tempat yang terbatas dan hak-haknya tidak sepenuhnya bisa dijalankan, setidaknya mereka merasa peduli bahwa kami, sesama perempuan, termasuk saya sebagai anggota PKK Provinsi Sulawesi Barat, hadir memperhatikan kesehatan mereka,” tuturnya.

Selain itu, Nur Syamsi Rahim juga menyampaikan pesan kepada masyarakat umum terkait pencegahan HIV. Ia menekankan pentingnya menjauhi perilaku berisiko yang dapat memicu penularan virus tersebut. Hal ini juga sejalan dengan misi Pancadaya Ketiga Gubernur Sulbar, Suhardi Duka dan Wakilnya Salim S Mengga dalam membangun SDM yang unggul dan berkarakter.

“HIV itu sebenarnya penyakit yang bisa dihindari. Penularannya melalui cairan tubuh dan darah. Karena itu, penggunaan narkoba dengan jarum suntik secara bergantian sangat berisiko, sebab kita tidak tahu apakah darah atau tubuh seseorang sudah terpapar virus HIV,” jelasnya.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat berharap melalui edukasi dan skrining kesehatan ini, kesadaran masyarakat, khususnya perempuan, semakin meningkat terhadap pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah penularan penyakit menular seperti HIV dan hepatitis. (*)