Mamuju, Inisulbar.com — Pandemi Covid-19 yang merebak sejak awal tahun 2020, memukul segala aspek sosial masyarakat Indonesia. Yang paling di rasakan ialah memburuknya perekonomian masyarakat dengan semakin melemahnya daya beli ditengah kekhawatiran akan penularan virus yang menyerang sistem pernapasan dan imunitas tubuh manusia tersebut.
Industri media di wilayah Sulawesi Barat terpaksa harus pontang-panting menghadapi situasi yang dihadapkan pada efek domino yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19.
Tuntutan masyarakat akan berita update dan akurat terkait perkembangan covid-19 harus terus disajikan oleh media, disamping itu pula kewajiban untuk mencerdaskan masyarakat melalui penyajian berita yang tidak provokatif dan menimbulkan kepanikan masyarakat harus dilakukan, sekaligus mengetas opini dan kabar hoax terkait Covid-19.
Disisi lain, income perusahaan harus terpuruk dikarenakan situasi ekonomi yang carut-marut dibuat oleh Covid-19. Kebijakan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar maupun mengetatkan lalulintas antar desa, kecamatan, kabupaten maupun provinsi membuat perekonomian disemester pertama 2020 berjalan lambat.
Menurunnya daya beli masyarakat, serta kebijakan berbagai pihak meniadakan aktifitas dan Work From Home (WFH) menjadikan segmen bisnis bagai mati suri diawal tahun. Akibatnya income perusahaan media dari sektor iklan pun harus terkoreksi dikarenakan banyaknya pihak swasta yang mengalami kerugian akibat tidak stabilnya perekonomian.
“Situasi pandemi diawal tahun ini membuat para pekerja media berada di situasi yang sulit, khususnya saat bulan Ramadhan, perayaan idul fitri dan Idul adha kemarin, sangat dijalanin dengan penuh keterbatasan,” ucap Masdar, Pimpinan redaksi Editorial9.com saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Income dari kerjasama pemberitaan dengan Instansi pemerintahan pun turut terdampak dengan kebijakan pemerintah merefocusing anggarannya untuk menangani Covid-19. Bak simalakama, kondisi tersebut membuat Industri media bagai pribahasa “Mati Tak Segan, Hidup Pun Tak Mampu”
Peran AMSI Sulawesi Barat
Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Sulawesi Barat sebagai wadah perhimpunan perusahaan media di Sulawesi Barat di tengah situasi tersebut terus berupaya mendorong pelaku Industri media untuk tetap bertahan sembari menunjukkan kepedulian akan Covid-19.
diawal terbentuknya ditanggal 5 oktober 2017, dengan anggota awal 10 perusahaan media. AMSI telah melakukan kontribusi nyata dengan menggelar pelatihan jurnalistik sebagai komitmen dalam meningkatkan kualitas SDM Pekerjaan Media yang ada di Sulawesi Barat
Ketua AMSI Wilayah Sulbar, Anhar saat ditemui mengungkapkan AMSI memiliki tanggung jawab moril terhadap mutu dari pekerja jurnalistik yang menyajikan informasi mencerdaskan bagi masyarakat.
“AMSI Wilayah Sulbar Hadir sebagai wadah bagi Perusahaan Media serta jajarannya untuk lebih meningkatkan mutu pemberitaan yang selaras dengan lini bisnisnya. Peran AMSI untuk menangkal pemberitaan HOAX ditengah semakin tumbuhnya industri media,” terang Anhar
AMSI Sulbar pun ikut andil dalam peran-peran strategis saat mengawal pesta demokrasi pemilu 2019 dengan turut mengkampenyakan pemilu damai serta mengentaskan berita hoax maupun ujaran kebencian yang sering digunakan simpatisan para politikus.
“Dari sejak terbentuk beberapa kegiatan dilaksanakan diantaranya Pelatihan Cek Fakta untuk beberapa media di Sulbar dan terakhir melakukan pelatihan reporting pemilu untuk sejumlah jurnalis,” ucap Anhar
Pontang-Panting di Tengah Kepedulian Akan Covid-19
Situasi Pandemi Covid-19 dengan berbagai efek dominonya tak membuat AMSI Sulawesi Barat berpangku tangan. Permasalahan-permasalahan perusahaan media yang menjadi konstituennya dirembukkan dan dicari solusi penyelesainnya.
Kebijakan Pemerintah pusat yang mulai melonggarkan pengetatan sosial, melalui New Normal atau Adaptasi Kebiasaan baru turut andil dalam mendongkrak perekonomian masyarakat yang sempat carut-marut. Kerjasama periklanan dan kerjasama lainnya mulai mengalir masuk ke perusahaan media dengan AMSI Sebagai Katalisator nya.
AMSI Sulawesi Barat bersama konstituen anggotanya sejak April 2020 telah rutin mengkampanyekan protokol kesehatan bagi masyarakat. Ia juga turut andil dalam penyebarluasan informasi terkait Covid-19
“Dimasa pandemi tidak lupa AMSI juga terlibat dalam mengkampanyekan prilaku hidup bersih dan sehat kerjasama dengan AJI Mandar, dengan membangun dan menempatkan tandom air dibeberapa titik bersama dengan sabunnya. Dengan harapan akan meningkatkan kesadaran warga untuk menjaga kesehatan utamanya kebersihan agar terhindar dari covid-19,” ungkap Ketua AMSI Sulbar, Anhar
“AMSI juga turut berpartisipasi dalam penyediaan tendon sebagai tempat mencuci tangan untuk masyarakat yang ditempatkan di Jalan masuk menuju Sese, di dekat penyebrangan Pulau Karampuang dekat TPI dan dianjungan pantai manakarra dekat sejumlah penjual ikan,” tambahnya.
Kebijakan Pemerintah Pusat terkait pelaksanaan Pilkada serentak Desember nanti dengan protokol kesehatan ketat melalui 12 hal baru di TPS turut juga dikampanyekan AMSI Sulbar. Bersama KPU Kabupaten Kota yang melaksanakan Pilkada Serentak AMSI Sulbar turut menyajikan Workshop Election Reporting untuk para pekerja Media guna menyajikan berita yang akurat dan menagai masyarakat untuk mengadaptasi kebiasaan baru untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19
Guna memproteksi para pekerja media yang bernaung didalam Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Sinarmas Grup bekerjasama dengan AMSI menyalurkan bantuan obat-obatan bagi para pekerja Media yang turut menjadi pasien reaktif Covid-19.
Ketua AMSI Sulbar, Anhar, Rabu Malam (25/11/2020) mengungkapkan obat bermerk industri Lianhua Qingwen tersebut terbukti ampuh mengobati pasien positif maupun reaktif Covid-19. Hal ini dibuktikan disalah satu negara Eropa yakni italia.
“Jadi obat ini bukan untuk mencegah tapi untuk mengobati, dimana di negara Italia telah digunakan dan kesembuhan mencapai 79,6%. Sangat mujarab dalam mengobati pasien Covid-19 yang mana hingga hari ini vaksinnya masih terus diujicoba dan dikembangkan,” ungkap Ketua AMSI Sulbar itu.
Total ada 80 pack obat Lianhua Qingwen yang dibagikan kepada para pekerja Media dalam naungan AMSI Sulbar. Tercatat hingga hari ini pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah Sulawesi Barat Mencapai 1404 dengan pasien sembuh sebanyak 1241.
“Harapannya ini akan membantu, dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bagi teman-teman para jurnalis dilapangan yang kesehariannya bertemu dengan narasumber maupun orang banyak,” Pungkas Anhar. (*)