Penanganan ATS, Kadisdikbud Sulbar : Harus Didukung Oleh Semua Pihak

oleh
oleh

Mamuju, iS – Salahsatu upaya Mengantisipasi terjadinya Anak Tidak Sekolah (ATS) , Dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud) Prov Sulawesi Barat membuka kelas SMA jarak jauh di pulau balabalakang.

Hal itu di sampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Sulawesi Barat Dr. H.Mithar, S.Pd.M.Pd saat di temui di kantornya belum lama ini.

Kadisdikbud Sulbar, menjelaskan terjadinya putus sekolah dan tidak sekolah pada anak disebabkan oleh beberapa faktor terkait kendala akses terhadap pendidikan.

Menurutnya, faktor-faktor seperti jarak, fasilitas, atau biaya pendidikan dapat menjadi hambatan utama dan pendidikan sebagai hak asasi manusia.

Ia menyebutkan anak putus sekolah dan anak tidak sekolah di Sulawesi Barat sepanjang tahun 2023 mencapai 48 ribu namun pihaknya sudah berhasil intervensi hingga 17 ribu.

“Kita sudah berhasil menurunkan ATS kurang lebih 17 ribu dari 48 ribu ATS, dan kita optimis sesuai target kita turunkan hingga tersisa 3 persen,” kata Mithar.

Olehnya itu lanjut, Mithar salahsatu upapaya yang dilakukan Disdikbud Sulbar dalam penanganan ATS adalah membuka kelas SMA di pulau balabalakang.

“Tahun ini kita sudah buka kelas SMA jauh dibalabalakang,” ujarnya.

Upaya ini dilakukan untuk memberikan manfaat kepada anak-anak tersebut.

“Penanganan anak tidak sekolah ini, diharapkan dapat memberikan solusi konkret dan strategi untuk mengatasi masalah pendidikan yang dihadapi oleh anak putus sekolah dan anak tidak sekolah,” ucapnya.

Ia menyebut permasalahan anak putus sekolah dan anak tidak sekolah harus ditangani dengan baik oleh berbagai pihak terkait. Untuk itu, menurutnya diperlukan kolaborasi dan peran aktif dari berbagai pihak, baik orang tua, lingkungan, pemerintah, dan lainnya.

Dengan begitu, diharapkan anak usia sekolah di Sulawesi Barat dapat menjadi generasi unggul yang siap mendukung dan berkontribusi dalam pembangunan daerah nantinya. (*)