MAMUJU, INISULBAR.COM,- Upaya mempercepat penurunan angka stunting dan penanganan kemiskinan ekstrem di Provinsi Sulawesi Barat kembali diperkuat melalui rapat koordinasi yang digelar oleh tim Pasti padu di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Jumat (12/12/2025).
Pertemuan berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Sulbar dan diikuti oleh Tim Pasti Padu Provinsi Sulawesi Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, serta perwakilan RSUD Provinsi Sulawesi Barat.
Rapat tersebut membahas dua agenda utama, yakni persiapan peluncuran Pos Rujukan Stunting di RSUD Mamuju sebagai bagian dari pilot project penanganan stunting, serta penyerahan bantuan Rp2 juta dari Dinas Sosial kepada keluarga penerima manfaat dalam program penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mempercepat perbaikan status gizi anak di Sulbar.
Menurutnya, Pos Rujukan Stunting akan berperan sebagai pusat layanan yang mengintegrasikan deteksi dini, tatalaksana kasus, hingga pemantauan anak berisiko stunting.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak yang terdeteksi mengalami masalah gizi ditangani secara cepat, tepat, dan terkoordinasi. Pos Rujukan Stunting di RSUD Mamuju akan menjadi model kolaborasi sektor kesehatan, sosial, dan desa,” ujar Nursyamsi.
Ia menambahkan, sinergi antara Tim Pasti Padu, dinas kesehatan kabupaten, serta RSUD diperlukan untuk memastikan alur rujukan berjalan efektif. Selain itu, intervensi sosial seperti bantuan langsung tunai menjadi penguat agar keluarga penerima manfaat dapat memenuhi kebutuhan gizi anak.
Peluncuran Pos Rujukan Stunting dijadwalkan dalam waktu dekat setelah seluruh aspek teknis dan koordinasi lintas instansi selesai disiapkan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berharap langkah ini dapat mempercepat penurunan prevalensi stunting yang hingga kini masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat. (*)

