Mamasa, Inisulbar.com,- Seorang pasien Perempuan Inisial T(68) tahun) mengeluhkan pelayanan di Puskesmas Mamasa,Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat, pasalnya Sudah dua hari di rawat inap tetapi perawat selalu meminta kepada keluarga pasien untuk membeli obat di luar.
Janggalnya,perawat selalu Arahkan keluarga pasien untuk membeli obat di Apotek Simpang 5 dengan Alasan semua obat yang tidak ada di puskesmas selalu tersedia di Apotek tersebut.
“Sudah 3 kali kami di Arahkan membeli Obat di Apotek Simpang 5 karena obatnya tidak tersedia,jadi harus beli sendiri diluar tanggungan BPJS”. ungkap salah seorang keluarga pasien yang enggan di sebutkan namanya, Minggu (14/4/2024).
Padahal Pasien tersebut terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) jalur Mandiri, Artinya setiap bulan harus membayar iuran sesuai dengan ketentuan.
“Kami bayar BPJS tiap bulan”.katanya lagi
Tak hanya itu, Lagi-lagi Salah seorang pasien Laki-laki inisial Y (78) Tahun juga mengalami hal yang sama, dimana Perawat jaga meminta kepada keluarga pasien untuk membeli obat diluar(Apotek Simpang 5) karena obat yang di perlukan untuk kebutuhan pasien juga tidak tersedia.
“Katanya obatnya tidak ada di sini makanya di suruh juga beli di Apotek luar”.ucapnya
Namun saat dikonfirmasi melalui Via WhatsApp Kepala Puskesmas Mamasa, Yusuf Pualillin ,membantah jika obat-obatan yang dimaksud tidak tersedia di Puskesmas,Hanya saja ketersedian obat di Puskesmas terbatas.
“Memang ada beberapa obat,semacam cairan infus,itu bahkan kami ambil dari puskesmas lain karna kami kehabisan stok dan itu terbatas.”kata Kapus Mamasa Yusuf.
Namun saat dikonfirmasi langsung Ke Perawat jaga, Bagian rawat inap mengatakan semua obat tersedia di Puskesmas,hanya sajah tidak mampan, sehingga Dokter meresepkan obat lain dengan Alasan agar pasien cepat Sembuh
“Obat yang di resepkan dokter mungkin tidak mampan makanya obatnya di ganti dengan obat injeksi,biar pasiennya cepat sembuh makanya di ganti obatnya”.kata perawat jaga tersebut
Tak sampai disitu,Keluarga pasien juga membeberkan, dimana sejak awal pasien inisial T (68Tahun) ini Masuk pada jumat 12 April 2024 kemarin,sempat di tolak dengan Alasan Kamar Full namun beberapa saat tiba-tiba perawat memanggil pasien itu kembali dan mengatakan bahwa sudah ada kamar kosong hanya saja Toilet kamar Tersebut rusak.
“Sempat dia bilang kamar full,tapi selang beberapa menit bilang adaji pale kamar kosong.” ungkap perawat itu.
Masih kata dia ,masalah lain muncul,dimana keluarga Pasien mendapat perlakuan kurang mengenakkan dari Oknum perawat jaga,kepada awak media laman ini,dirinya membeberkan sempat di intervensi oleh salah seorang perawat ,pasalnya keluarga pasien tersebut menanyakan langsung kepada kepala Puskesmas Mamasa kenapa pasien selalu di arahkan membeli obat diluar??
Dikatakan Jika ada hal- hal yang di permasalahkan sebaiknya di bicarakan baik- baik jangan langsung ke Atasan.
“Kepala puskesmas kan di rumah, yang tahu kondisi di Puskesmas sekarang kan perawat yang jaga,jadi sebaiknya kalo ada apa-apa langsung sama perawat”.beber perawat yang meng intervensi keluarga pasien tersebut dengan nada keras
Dirinya juga menjelaskan, jika ada obat yang di resepkan dan tidak mampu di beli diluar,Pasien Berhak menolak,namun saat memberikan kertas resep kepada keluarga pasien,Perawat jaga tersebut tidak menjelaskan jika pasien bisa sajah menolak jika obat harus beli di luar.
Keluarga pasien mencurigai ada permainan antara petugas perawat puskesmas dengan Apotek.Pasalnya setiap obat yang di resepkan,Apotek yang dijadikan rujukan membeli obat,stoknya selalu tersedia(Apotek simpang 5)dan Buka 24 jam, juga diketahui pemilik Apotek tersebut merupakan anak dari salah seorang perawat yang bertugas di Puskesmas Mamasa tersebut. (Antyka)