Mengenal Budaya Mamuju Melalui Rumah Adat dan Museum Sejarah Manakarra

oleh

Mamuju, Inisulbar.com — Budaya dan Sejarah merupakan dua hal penting didalam membangun sebuah peradaban. Peradaban yang maju lahir dari proses sejarah yang panjang dengan tetap menjaga warisan budaya leluhur.

Mamuju sebagai suatu entitas di wilayah Provinsi Sulawesi Barat, memiliki sejarah panjang dalam peradabannya. Hal itu bisa sedikit dilihat melalui wisata kompleks Rumah Adat Raja Mamuju dan Museum Sejarah Manakarra yang terletak dijalan Ks. Tubun Mamuju.

Melalui program kegiatan Famtrip tour Jelajah wisata Marasa 1 yang diselenggarakan dinas Pariwisata Sulawesi Barat, sabtu (15/11/2020), Kompleks Rumah Adat Mamuju dan Museum Manakarra menjadi titik destinasi kedua untuk dieksplor oleh para peserta.

Kompleks Rumah adat Mamuju merupakan miniatur rumah raja atau bangsawan Mamuju dizaman dahulu, terdiri dari Rumah raja dan rumah utama dibelakangnya yang disambung dengan jembatan kecil, rumah pengawal, beberapa gubuk untuk pandai besi, pandai emas, lumbung padi, kandang rusa, dan kandang kuda.

Bentuk bangunannya ialah rumah panggung yang terbuat dari kayu ulin. Arsitekturnya khas rumah-rumah yang ada di daerah Sulawesi, namun yang membedakan ialah tingkatan atap dan bubungan penutup atap yang bertingkat-tingkat juga posisi tangga dan anak tangga yang disusun dua tingkatan serta tiang penyokong rumah yang banyak. Arsitektur tersebut di zaman dahulu menandakan bahwa pemilik ialah tokoh adat atau bangsawan dizaman dahulu.

Bukan hanya Rumah Adat, didalam kompleks tersebut juga turut hadir Museum Sejarah Mamuju yang menyimpan beberapa barang peninggalan sejarah dan serta koleksi tenunan dan baju Adat khas Mamuju.

Kepala Bidang Sejarah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mamuju, Tri Ubaya Sakti mengungkapkan koleksi yang kini ada di Museum Sejarah Mamuju berjumlah 65 buah yang terdiri dari koleksi pusaka, foto dokumentasi lampau, kain tenun, tembikar, meriam peninggalan Belanda, perkakas kuningan masa lampau serta berbagai peninggalan lain.

“Saat ini Museum kami memiliki 65 koleksi dan masih akan terus bertambah. Koleksi-koleksi ini merupakan sumbangan dari berbagai pihak diantaranya raja Mamuju maupun dari Pemda Mamuju. Kedepan akan ada lagi koleksi peninggalan raja Mamuju berupa keris, keramik maupun foto-foto dokumentasi Mamuju dizaman dahulu,” Ungkap Tri Ubaya.

Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah bernegosiasi dengan salah satu perbankan yang menyimpan koleksi sejarah Mamuju dizaman lampau berupa arca tembaga yang ditemukan di salah satu daerah di kabupaten Mamuju untuk menjadi koleksi museum manakarra.

“Ada Arca tembaga yang oleh bupati Mamuju terdahulu, pak Nurhadi menitip ke Bank BRI Mamuju untuk disimpan agar aman dikarenakan belum adanya Museum Sejarah pada waktu itu. Itu yang sementara kami minta agar arca tersebut bisa ada di Museum Manakarra ini,” tutur Tri Ubaya.

Pemerintah Kabupaten Mamuju juga akan terus berbenah dengan melampirkan sinopsis disetiap koleksi yang ada di dalam Museum Manakarra. “Ada beberapa koleksi benda kami yang belum memiliki sinopsis lantaran masih ada beberapa versi cerita yang melatarbelakangi benda atau koleksi tersebut, kedepan akan kami lakukan kajian mendalam untuk mematenkan sinopsis dari beberapa koleksi yang ada di museum kami tersebut,” Pungkas Kabid Sejarah Disparbud Mamuju itu.

Kompleks Rumah Adat Raja Mamuju dan Museum Sejarah Manakarra terletak persis ditengah kota Mamuju mudah dijangkau serta dekat dengan beberapa Hotel dan rumah makan.

Selain itu juga didalam kompleks yang memiliki luas sekira 800m2 tersebut juga terdapat kafe dengan gaya retro klasik yang bisa menjadi pilihan pengunjung tuk melepas penat sehabis mengunjungi Museum dan kompleks rumah adat Mamuju.

 

Kompleks Rumah Adat Mamuju juga memiliki panggung ekspresi budaya yang kerap dipakai untuk acara-acara tertentu. Tempat ini juga menjadi tempat komunitas seni dan kebudayaan berlatih tari dan lainnya.

Reporter : Iqbal Tabah