Langkah Pemprov Sulbar Hadirkan Pendidikan Kedokteran, Antisipaisi Kurangnya Nakes Dokter Dimasa Depan

oleh

Jakarta, Inisulbar.com — Bencana nasional non alam seperti Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini membuat Pemerintah daerah, khususnya Pemprov Sulawesi Barat kelabakan saat jumlah tenaga kesehatan terbatas. Terlebih profesi spesialisasi seperti dokter yang kurang.

Mengatasi Kekurangan tenaga kesehatan profesi dokter yang ada di wilayah Sulawesi Barat, terlebih ditengah situasi pandemi Covid-19 yang belum juga usai, Pemerintah Sulawesi Barat, yang dipimpin langsung Gubernur Ali Baal Masdar, mengambil langkah Maju dengan untuk menghadirkan Pendidikan Kedokteran di Sulbar

Dalam kunjungan Pemprov Sulbar ke kantor Kementerian Kesehatan yang terletak di Jl. H.R Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis, (22 Oktober 2020). Rombongan Gubernur Sulbar diterima Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D,Sp.THT-KL (K) MARS yang didampingi Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Dr. Andi Saguni, M.Kes, dan Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional,Dr. Wiendra Woworuntu, M.Kes.

Pertemuan menghasilkan persetujuan dan dukungan Kemenkes RI untuk pembukaan pendidikan kedokteran untuk mengatasi kekurangan tenaga dokter di Sulawesi Barat. Sehubungan dengan itu, Kelas RS akan ditingkatkan dari C ke kelas B untuk mendukung kehadiran pendidikan kedokteran di daerah ini.

“Alhamdulillah, Kementerian Kesehatan memberi persetujuan untuk pembukaan pendidikan kedokteran di Sulbar. Insya Allah penerimaan mulai tahun akademi 2021 dengan beasiswa dari APBN, yang diharap berjalan sesuai rencana,” jelas Gubernur. Pemprov telah menyiapkan juga lahan dan persiapan lainnya untuk infrastruktur pendidikan kedokteran pertama di Sulbar tersebut.

Dukungan untuk pembukaan pendidikan kedokteran di Sulbar diberikan juga pihak Kemendikbud RI. Dirjen Pendidikan Tinggi Prof. Ir. Nizam. M.Sc,D.IC,Ph.D. saat bertemu dengan Gubernur Sulbar di kantor Kemendikbud, Jl.Jend. Sudirman, Jakarta Pusat. Kementerian yang dipimpin Nadiem Makarim, menyetujui dan mendukung pendirian pendidikan kedokteran dalam mengawal kualitas Pendidikan Kedokteran.

Kesepakatan lain, akan dilakukan koordinasi dengan lembaga perguruan tinggi pengampu, yaitu Universitas Hasanuddin, Makassar untuk membuat skema dan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam rangka pendirian Pendidkan Kedokteran di Sulbar.

Terkait hal tersebut, akan segera dibentuk tim kerja untuk menyusun langkah-langkah dan strategi dalam mempersiapkan Pendidikan Kedokteran yang sesuai kondisi di Provinsi Sulawesi Barat . (rls/iqb)