Mamuju, iS – Bagi para pecinta bonsai di kabupaten Mamuju provinsi Sulbar ada kabar gembira sebab komunitas penghobi budidaya bonsai telah terbentuk.
Ketua Komunitas Bonsai Mamuju (Kobama) Muhammad Basri panggilan akrab Ribas mengatakan, tujuan terbentuknya Kobama ini untuk mewadahi penggemar bonsai di kabupaten Mamuju, diskusi dan berbagi pengalaman.
“Kami masih menunggu pengukuhan pengurus yang terbentuk karena wadah ini akan bernaung di organisasi Nasional Perhimpunan Penggemar Bonsai PPBI.
“Mamuju memiliki banyak jenis tanaman endemik yang bisa dibudidayakan, bahkan ratusan jenis tanaman endemik. Sementara, untuk jenis bonsai yang paling khas Mamuju adalah bonsai Wahong laut dan Wahong gunung,” kata Basri, Selasa (27/6/2023)
Jenis endemik khas tersebut, imbuhnya menyebar disemua wilayah Mamuju, selain itu Mamuju juga memiliki hampir semua jenis tanaman bonsai kecuali tanaman yang berasal dari negara Eropa (tanaman empat musim).
“Kita memiliki banyak ragam tanaman dikarenakan termasuk daerah tropis,” ujarnya.
Dia mengaku selain hobi, budidaya bonsai juga memiliki sisi bisnis. Bahkan dari komunitas mereka sudah mulai menghasilkan uang dari budi daya bonsai, setidaknya untuk pasar.
“Ada permintaan ekspor namun belum bisa memenuhi permintaan pasar saat ini,” katanya.
Terkait harga bonsai komunitasnya, tergantung jenis dan umur bonsai. Harga berkisar antara Rp300 ribu hingga Puluhan juta rupiah. Menurutnya, harga itu rendah. Harga bonsai yang berusia tiga sampai empat tahun mencapai Rp30 juta. Sementara itu, harga bonsai ekspor Rp50 juta ke atas.(*/fa)