Mamuju, Inisulbar.com — Guna mewujudkan perpustakaan yang berbasis inklusi sosial, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusis) Kabupaten Mamuju dan Forum Lingkar Pena (FLP) Sulbar menjalin kerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas III Mamuju.
Kerjasama tersebut meliputi layanan perpustakaan, dengan penyediaan akses bahan bacaan, dan pendampingan pengembangan minat kepenulisan dari FLP, bagi warga binaan pemasyarakatan yang berada di Lapas Perempuan. Kerjasama itu tertuang dalam penandatanganan MoU antara Dispusip dan LPP Kelas III Mamuju yang dilaksanakan di Aula Lapas Perempuan Mamuju, Kamis (27/10/2022).
Kepala Dispusip Mamuju, Fausan Basir menerangkan pihaknya akan terus aktif merangkul seluruh pihak dalam pengembangan literasi yang ada di kabupaten Mamuju, seperti halnya lembaga pemasyarakatan.
“Kami di perpustakaan daerah sangat menyambut hal ini, sebagaimana visi kita untuk membuat Mamuju yang kebih Keren dengan pengembangan literasi yang berbasis inklusi sosial,” ucap Fausan Basir usai Penandatangan MoU kerjasama Dispusip Mamuju dengan Lapas Perempuan Kelas III Mamuju.
“Kami juga punya beberapa program pengembangan literasi yang sedang berjalan, seperti relawan pustaka yang nantinya juga akan menyasar basis-basis masyarakat dalam peningkatan budaya gemar baca buku ditengah masyarakat,” sambungnya.
Sedangkan, Ketua Forum Lingkar Pena Sulbar, Mirawati Passolong yang turut hadir pada kegiatan tersebut, mengajak warga binaan untuk menuangkan segala problem yang dimiliki maupun imajinasi dalam sebuah karya tulis.
“Menulis saat ini merupakan suatu softskill yang juga dapat bernilai ekonomi, mungkin ibu-ibu yang menjadi warga binaan di lapas perempuan ini memiliki minat dalam hal menulis, baik kisah pribadi ataupun imajinasi, nanti kita akan dampingi dan beri pengetahuan terkait kiat-kiat penulis,” Ucap Mirawati Passolong disela-sela sosialisasi Literasi yang dilaksanakan seusai penandatangan MoU antara dispusip Mamuju dengan Lapas Perempuan Kelas III Mamuju.
Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Mamuju, Nurmia mengapresiasi kesediaan Perpustakaan Daerah Kabupaten Mamuju dalam membantu pengembangan literasi di Lapas Perempuan utamanya dalam penyediaan akses bacaan.
“Salah satu hak warga binaan yaitu memperoleh pengetahuan yang bersumber dari bahan-bahan bacaan, salah satu program pembinaan yang kami jalankan saat ini yaitu menghadirkan hal tersebut. Namun karena kami juga terbatas dalam penyediaan bahan bacaan, tentu kerjasama dengan Perpustakaan daerah mamuju ini sangat membantu,” Terang Kalapas Perempuan Kelas III Mamuju, Nurmia.
Saat ini Lapas Perempuan Kelas III Mamuju diisi oleh 63 Warga Binaan dengan 4 orang anak bawaan (Balita yang belum dapat pisah dari Ibu Narapidana).(*)