MAMUJU, INISULBAR.COM, – Pemprov Sulbar secara resmi meluncurkan Gerakan Cinta Posyandu sebagai langkah strategis untuk mempercepat pengentasan kemiskinan, menurunkan angka stunting, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.
Kick Off program ini ditandai dengan penandatanganan Surat Edaran (SE) Gubernur Sulbar Suhardi Duka tentang Gerakan Cinta Posyandu pada 1 September 2025.
Inspektur Daerah Provinsi Sulbar, M. Natsir, didampingi Irban Wilayah II, Suhendra, serta Ketua DWP unit Inspektorat Daerah, Ny. Asiarni Natsir, mengikuti kegiatan tersebut secara daring melalui Zoom Meeting di Kantor Inspektorat Daerah, Selasa 9 September 2025.
Berdasarkan data, tingkat kunjungan balita ke posyandu di Sulbar baru mencapai 68,2 persen, sementara angka balita stunting masih berada di angka 27,6 persen. Selain itu, Sulbar memiliki lebih dari 2.189 posyandu dengan dukungan sekitar 10.960 kader, atau rata-rata 5 kader per posyandu.
Jumlah ini menjadi modal sosial penting untuk menggerakkan partisipasi masyarakat dalam layanan kesehatan dasar.
Wakil Gubernur Sulbar, Mayjen TNI (Purn) Salim S. Mengga, menegaskan bahwa Gerakan Cinta Posyandu harus menjadi gerakan bersama, bukan hanya program pemerintah.
“Melalui Gerakan Cinta Posyandu, kita ingin memastikan setiap anak Sulbar mendapatkan layanan kesehatan, gizi, dan edukasi yang memadai. Program ini tidak hanya milik pemerintah, tetapi gerakan bersama seluruh masyarakat,” ujarnya.
Inspektur Daerah, M. Natsir, menambahkan bahwa tantangan utama yang dihadapi adalah konsistensi data. “Data stunting, kemiskinan ekstrem, ATS, dan pernikahan dini di provinsi belum sepenuhnya sama dengan data di kabupaten. Ini harus dibenahi agar program dapat berjalan efektif,” jelasnya.
Sebagai pembelajaran, Sulbar sebelumnya berhasil menurunkan angka stunting hingga 21,7 persen, melalui Program 4+1. Keberhasilan tersebut menjadi modal penting untuk diadopsi dalam pelaksanaan Gerakan Cinta Posyandu.
Ketua DWP Unit Inspektorat, Ny. Asiarni Natsir, juga menyampaikan harapannya agar posyandu dapat menjadi pusat edukasi keluarga.
“Posyandu tidak hanya fokus pada kesehatan balita, tetapi juga memberi wawasan tentang pengasuhan, pemenuhan gizi, dan pengelolaan pangan rumah tangga. Dengan sinergi lintas sektor, kita harap gerakan ini mampu menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi keluarga di Sulbar,” ungkapnya.
Dengan langkah ini, Pemprov Sulbar optimis dapat mendukung misi Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
“Inilah perjuangan bersama yang harus kita lanjutkan di tahun-tahun mendatang,” pungkasnya. (*)