Mamuju, Inisulbar.com — Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis menjadi suatu epidemi yang mendapat perhatian serius pemerintah kabupaten Mamuju. Guna menekan dan memberantas penderita penyakit tersebut, Pemkab Mamuju menggelar sosialisasi dan advokasi lintas sektor Program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) filariasis regimen IDA ( Ivermectin, Diethyl Carbamazine Citrate dan Albendazole) yang berlangsung di Hotel malaqbi, Selasa, (27/4/2021).
Kegiatan tersebut, dibuka langsung oleh bupati mamuju Hj.Sitti Sutinah Suhardi, SH.,MSi dan dihadiri oleh Ka Subdit P2PTVZ Kementerian Kesehatan RI Lita Renata Sianipar. SKM, M.EPID, serta pejabat sementara kepala dinas kesehatan kabupaten mamuju Drs. Tonga, Map, serta puluhan peserta dari lintas sektor maupun para pengelola filariasis se kabupaten mamuju.
Ketua panitia pelaksana, Alamsyah Tamrin menjelaskan, penyakit kaki gajah adalah penyakit menahun yang disebabkan oleh cacing filaria dan ditularkan melalui gigitan nyamuk dan dapat menimbulkan peradangan utamanya pada pangkal kaki, dan pada akhirnya akan menimbulkan kecacatan.
“Untuk memutus siklus hidup cacing fliaria dibutuhkan pemberian obat sekali setahun minimal dilakukan lima tahun berturut-turut, dan program POPM di mamuju kata kabid pengendalian penyakit menular dinas kesehatan ini telah berjalan empat tahun berturut-turut, sehingga pelaksanaannya tahun ini adalah tahun kelima atau tahun terakhir,” ucap Alamsyah
Sementara itu, Ka Subdit P2PTVZ Kementerian Kesehatan RI Lita Renata Sianipar. SKM, M.EPID yang turut hadir pada gelaran sosialisasi tersebut menjelaskan, pemerintah sangat berkomitmen segera menuntaskan penyakit filariasis, karena pada kenyataannya hampir separuh daerah di Indonesia yakni 236 dari 514 kabupaten/kota adalah daerah endemis filariasis, olehnya perlu penanganan serius dan dukungan dari pemerintah setempat untuk dapat menyukseskan program POPM tersebut.
“Saya sangat berharap pemerintah daerah bisa membantu menyukseskan program yang sangat memiliki nilai strategis ini, apalagi mamuju sudah memasuki tahun kelima pelaksanaannya, jangan sampai apa yang kita lakukan menjadi sia-sia dan kita harus mengulang lagi dua tahun jika target sasaran tidak tercapai” Kata Lita Renata.
Mengapresiasi kegiatan yang dinilai sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pencegahan penyakit filariasis, bupati mamuju Sitti Sutinah Suhardi meminta dukungan dari semua stakeholders, ia lantas menginstruksikan jajaran pemerintah daerah, mulai dari tingkat kabupaten hingga kelurahan dan desa agar dapat mengoptimalkan dukungan terhadap program POPM agar mamuju bisa bebas dari penyakit kaki gajah.
Menyandingkan dengan penanganan pandemi covid-19, kesadaran masyarakat adalah kunci utama yang harus terus di dorong untuk memutus mata rantai penularan berbagai penyakit menular saat ini,” ungkap Bupati perempuan pertama di Mamuju itu.(Diskominfosandi/adv)