Dokter Lintas Batas dan Pemrov Sulbar Kerjasama gelar Pelatihan Krisis Kesehatan, Perkuat Kesiapsiagaan di Daerah Rawan Bencana

oleh
oleh

MAMUJU, INISULBAR.COM,- Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan lembaga internasional Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Lintas Batas, menggelar Pelatihan Krisis Kesehatan yang berlangsung di Hotel Matos, Mamuju, mulai 20 hingga 24 Oktober 2025.

Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari proyek E-Hub (Capacity Building Hub on Emergency Preparedness and Response) yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh MSF Indonesia pada bulan Juni lalu.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam kesiapsiagaan dan penanganan krisis kesehatan di wilayah rawan bencana, sekaligus membangun kapasitas pelatih lokal (Training of Trainer/TOT) agar mampu melatih tenaga kesehatan lainnya di masa depan.

Kegiatan ini menghadirkan tim pelatih dari Médecins Sans Frontières (MSF) dan melibatkan tenaga kesehatan dari berbagai kabupaten di Sulawesi Barat. Peserta mendapatkan pembekalan dalam empat bidang penting:

1. Data Management – TOT Pengambilan Data Dalam Situasi Darurat.

2. Medical Emergency – TOT Responder Kesehatan yang Efektif.

3. Mental Health – TOT Psychological First Aid (PFA) dalam Situasi Darurat.

4. Environmental Health – TOT Pemilahan Limbah Medis Saat Tanggap Darurat Bencana.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan kondisi geografis Sulawesi Barat yang rawan bencana.

“Kesiapsiagaan bukan hanya soal alat dan logistik, tetapi juga kemampuan sumber daya manusia. Melalui pelatihan ini, kita ingin memastikan setiap tenaga kesehatan di Sulbar mampu merespons cepat, tepat, dan tangguh dalam situasi krisis,” ujarnya.

Menurutnya, kolaborasi lintas sektor dan dukungan lembaga internasional seperti MSF menjadi langkah nyata dalam memperkuat sistem tanggap darurat kesehatan di daerah.

Program ini juga sejalan dengan visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera” serta Panca Daya ke-3, yaitu membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter, sebagaimana digagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga.

Pelatihan ini diharapkan dapat mencetak pelatih lokal yang kompeten serta membentuk jejaring tanggap darurat kesehatan yang solid di tingkat provinsi dan kabupaten. Dengan demikian, Sulawesi Barat semakin siap menghadapi berbagai potensi bencana dengan respons yang cepat, terkoordinasi, dan berorientasi pada keselamatan masyarakat. (*)