MAMUJU, INISULBAR.COM, — Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat bersama staf Program Dinsos Sulbar menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2025–2029 yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Sulbar.
Kegiatan yang berlangsung di Café and Resto, depan Masjid Raya Suada Mamuju, pada Selasa, 11 November 2025, tersebut turut dihadiri perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
FGD ini bertujuan untuk menyelaraskan arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah dalam bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk, dan keluarga berencana selama lima tahun ke depan, serta memperkuat sinergi antar-organisasi perangkat daerah dalam mencapai sasaran pembangunan sosial yang berkeadilan dan berkelanjutan untuk mendukung Visi Misi Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, bersama Wakilnya, Salim S. Mengga, terkait ”pengentasan kemiskinan dan perlindungan sosial”
Kepala Dinas Sosial Sulbar, Abdul Wahab Hasan Sulur, yang diwakili Kepala Bidang Linjamsos Dinsos Sulbar, Surdin, menyampaikan bahwa keikutsertaan Dinas Sosial dalam kegiatan ini merupakan bentuk komitmen untuk mendukung integrasi program sosial dan perlindungan masyarakat ke dalam dokumen perencanaan daerah.
“Dinas Sosial memiliki peran penting dalam memastikan kelompok rentan dan masyarakat kurang mampu turut menjadi bagian dari arah pembangunan daerah. Melalui FGD ini, kami berupaya menyinergikan program perlindungan sosial dengan kebijakan strategis lintas sektor,” ujar Surdin.
Ia menambahkan, penyusunan Renstra lintas perangkat daerah seperti ini penting untuk memperkuat kolaborasi antarinstansi dalam mewujudkan kesejahteraan sosial di Sulawesi Barat.
Dengan adanya kegiatan FGD ini, diharapkan seluruh program dan kegiatan yang tertuang dalam Renstra 2025–2029 dapat saling mendukung dan memperkuat upaya pemerintah dalam membangun masyarakat Sulawesi Barat yang sejahtera, inklusif, dan berkeadilan sosial. (*)
