Dinkes Sulbar Gelar Donor Darah Kolaboratif di Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulbar

oleh
oleh

MAMUJU, INISULBAR.COM,- Sebagai bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam memenuhi kebutuhan darah dan memperkuat layanan kesehatan masyarakat, UPTD Laboratorium Kesehatan dan Transfusi Darah (Labkesda & UTD) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan Donor Darah di Kantor Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Barat, Selasa (14/10/2025).

Kegiatan ini dirangkaikan dengan Sosialisasi Perkarantinaan dan Pemeriksaan Kesehatan, yang diikuti oleh pegawai Balai Karantina, mitra kerja, serta masyarakat sekitar.

Total 73 calon pendonor mendaftarkan diri, namun setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan, 36 orang dinyatakan gagal seleksi dan 37 orang berhasil mendonorkan darahnya, menghasilkan total 36 kantong darah.

Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan dan Transfusi Darah Provinsi Sulawesi Barat, Hadra Pasamula, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi lintas sektor dalam mendukung pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan darah di wilayah Sulbar.

“Donor darah bukan hanya kegiatan sosial, tetapi juga bentuk nyata kepedulian kita terhadap sesama. Selain menyelamatkan nyawa orang lain, donor darah secara rutin juga memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh pendonor,” ujar Hadra.

Ia menambahkan, kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan secara berkala di berbagai instansi dan daerah, sebagai bagian dari gerakan Sulbar Peduli dan Sehat.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menegaskan bahwa kegiatan donor darah merupakan salah satu upaya strategis Pemprov Sulbar dalam memperkuat ketersediaan darah dan meningkatkan pelayanan kesehatan dasar di daerah.

“Kegiatan seperti ini sejalan dengan visi Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera yang digagas oleh Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga. Donor darah adalah bentuk nyata kolaborasi kemanusiaan yang harus terus kita hidupkan di setiap lini,” ujar dr. Nursyamsi.

Beliau juga mengapresiasi kolaborasi UPTD Labkesda & UTD dengan Balai Karantina, yang menjadi contoh nyata sinergi antarlembaga dalam mendukung pelayanan publik yang sehat, humanis, dan berkelanjutan.

“Kami berharap ke depan semakin banyak instansi dan masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan donor darah. Setetes darah yang disumbangkan bisa menjadi harapan bagi mereka yang membutuhkan,” tambahnya.

Kegiatan donor darah ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan darah bagi pasien di rumah sakit, tetapi juga menjadi ajang edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kemandirian stok darah daerah.

Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bersama UPTD Labkesda & UTD terus berkomitmen membangun budaya donor darah sukarela dan memperkuat sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi pada nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.

“Satu kantong darah bisa menyelamatkan tiga nyawa. Mari jadikan donor darah sebagai gaya hidup sehat dan bentuk nyata kepedulian kita terhadap sesama,” tutup dr. Nursyamsi Rahim. (*)