MAMUJU, INISULBAR.COM,- Dalam upaya memperkuat kolaborasi lintas program dan memastikan kualitas data kesehatan yang akurat, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju menggelar Pertemuan Validasi Data TB-HIV Tingkat Kabupaten Mamuju, Kamis (13/11/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung pencapaian panca daya ketiga, yakni mewujudkan sumber daya manusia unggul dan berkarakter sebagaimana digagas oleh Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, dan Wakil Gubernur, Salim S. Mengga.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr. Nursyamsi Rahim, menyampaikan bahwa kolaborasi antara program penanggulangan Tuberkulosis (TBC) dan HIV menjadi sangat penting, mengingat keterkaitan erat antara kedua penyakit tersebut.
“Penderita HIV memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi TBC, sementara TBC merupakan penyebab utama kematian pada orang dengan HIV. Karena itu, sinergi kedua program ini merupakan kunci dalam memperkuat deteksi dini, pengobatan terpadu, serta pemantauan kasus secara komprehensif,” ujar dr. Nursyamsi.
Kegiatan validasi data ini bertujuan memastikan kesesuaian, keakuratan, dan sinkronisasi data antara kedua program di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Mamuju.
Data pasien TB-HIV diperiksa secara menyeluruh agar pelaporan melalui sistem daring — SITB (untuk program TBC) dan SIHA (untuk program HIV) — dapat berjalan sinkron dan tepat waktu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju dalam sambutannya menegaskan pentingnya keandalan data untuk mendukung kebijakan kesehatan yang berbasis bukti.
“Data yang valid bukan sekadar angka, tetapi fondasi setiap kebijakan kesehatan. Dengan data yang akurat, kita bisa merancang intervensi yang tepat sasaran, memantau capaian program, dan memastikan tidak ada pasien yang terlewat dari layanan,” tegasnya.
Proses validasi dilakukan dengan mencocokkan data register TBC dan HIV, memeriksa kesesuaian antar aplikasi, serta menelusuri kemungkinan data ganda atau belum terkonfirmasi. Hasil kegiatan ini akan menjadi dasar penguatan sistem pelaporan, peningkatan kapasitas petugas, serta perbaikan manajemen data di lapangan.
Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat integrasi layanan kesehatan, meningkatkan kolaborasi lintas program, dan memastikan sistem informasi kesehatan yang valid, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan demi terwujudnya masyarakat Sulawesi Barat yang maju dan sejahtera. (*)

