Dampingi Mentan, Sutinah Paparkan Pengembangan Sektor Pertanian di Mamuju

oleh
oleh

Mamuju, Inisulbar.com, – Bupati Mamuju, Hj.Sitti Sutinah Suhardi Turut mendampingi kunjungan mentri pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman di Dusun Kapaasang Desa Papalang Kecamatan Papalang Kabupaten Mamuju, Sulbar, Kamis (28/3/2024).

Pada kesempatan itu, Sutinah Suhardi memaparkan data resmi pengembangan sektor pertanian di Mamuju sebagai salah satu sektor unggulan yang bisa menjadi potensi besar dalam mendukung perekonomian daerah.

Sutinah berharap kunjungan Mentan hari ini dapat menjadi jembatan, solusi atas berbagai kondisi yang telah disampaikan, sehingga dapat secara maksimal mendorong pengembangan komoditas strategis demi mewujudkan kembali swasembada yang menjadi harapan dan cita-cita kita bersama menuju indonesia berkedaulatan pangan.

Bupati perempuan pertama di Sulawesi Barat ini mengungkapkan harapannya semoga pertanian di Sulbar khususnya wilayah Mamuju semakin berkembang.

“Semoga kunjungan Mentri Pertanian RI dengan berbagai bantuan yang disalurkan hari ini akan semakin mendorong perkembangan yang lebih baik khususnya dibidang pertanian di Sulbar,” tutup Sutinah.

Diketahui kunjungan kerja menteri pertanian di Sulawesi Barat dalam rangka melakukan peninjauan pompanisasi sekaligus panen raya, di Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulbar, Kamis (28/3/2024)

Terlihat dalam kesempatan itu Menteri Pertanian Republik Indonesia beserta seluruh rombongan meninjau pompanisasi, tanam padi bersama hingga panen raya padi.

Tak hanya itu, Mentan juga secara simbolis menyerahkan bantuan berupa 10 unit Pompa air, 3 unit RJIT (Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier) sebesar Rp. 380.150.000, Bantuan Benih Padi untuk luas lahan 2.000 Ha Rp. 680.000.000 dan Bantuan benih padi untuk luas lahan 2.000 Ha Rp. 1.800.000.000.

Kegiatan itu juga diwarnai dengan dialog atau tanya jawab yang menjadi kebutuhan pokok para petani mulai soal kebutuhan bibit seperti durian, kakao, dan cengkeh. Pentingnya regulasi mengenai Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) serta keluhan terkait minimnya penyaluran air.

Menanggapi hal itu, Menteri Pertanian Republik Indonesia berjanji terkait dengan bibit dan pupuk agar disalurkan secepatnya.

(*)