MAMUJU, INISULBAR.COM,- Pemprov Sulbar, Melalaui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat tengah mematangkan rancangan kerja sama antara Pemerintah Provinsi dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) se-Sulbar.
Kolaborasi ini bertujuan memperkuat upaya penanggulangan stunting dan kemiskinan ekstrem melalui intervensi langsung di desa-desa prioritas.
Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi terpadu untuk memastikan program pembangunan yang diharapkan Gubernur Suhardi Duka bersama Wakil Gubernur Salim S. Mengga dapat menyentuh kelompok paling rentan secara tepat sasaran, dan sejalan dengan pula dengan Program BAZNAS Sehat.
Perencana Ahli Muda Bapperida Sulbar, Putri Anindy, menjelaskan bahwa kerja sama ini direncanakan untuk menjangkau sedikitnya enam desa setiap tahun, dengan masing-masing BAZNAS kabupaten menetapkan satu desa sebagai lokus intervensi pada tahap awal.
“Kami sedang menyusun konsep kesepakatan bersama yang akan menjadi dasar pelaksanaan program. Ini adalah tindak lanjut dari rapat koordinasi virtual yang kami gelar bersama BAZNAS dan Tim Pastipadu pada 24 Oktober lalu,” ujar Putri Anindy.
Dalam rapat tersebut, Bapperida juga telah menyampaikan rekomendasi desa-desa yang memiliki tingkat kemiskinan ekstrem dan prevalensi stunting tinggi sebagai bahan pertimbangan penetapan lokus.
“Harapannya, desa yang dipilih benar-benar mencerminkan kebutuhan intervensi dan mampu menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Kesepakatan kerja sama ini akan dituangkan dalam bentuk berita acara dan Nota Kesepahaman (MoU) yang dijadwalkan ditandatangani oleh Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, dan Pimpinan BAZNAS pada minggu ketiga bulan November.
“Sebelumnya, seluruh peserta rapat sepakat untuk menyelesaikan penetapan desa sasaran pada minggu pertama bulan November sebagai langkah awal implementasi.” kata Putri.
Kepala Bapperida Sulawesi Barat, Junda Maulana, menegaskan bahwa kolaborasi antara Pemerintah Provinsi dan BAZNAS bukan sekadar kerja sama administratif. Menurutnya, ini adalah wujud nyata komitmen bersama untuk membangun sinergi lintas sektor dalam menghadapi tantangan kemiskinan ekstrem dan stunting.
Ia menekankan pentingnya peran BAZNAS sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperluas jangkauan intervensi hingga ke tingkat desa.
“Sebagai lembaga resmi pengelola zakat, kami berharap BAZNAS dapat menyalurkan dana zakat secara terintegrasi dengan program intervensi kemiskinan ekstrem dan penanganan stunting di Sulawesi Barat,” kata Junda.
“Potensi zakat dari para muzaki di Sulawesi Barat menjadi sumber daya penting untuk menjangkau kelompok rentan, sehingga mampu menciptakan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat,” tutupnya. (*)

