Mamuju, Inisulbar.com — Palang Merah Indonesia (PMI) meluncurkan nomor hotline informasi pelayanan dan bantuan yang bisa dimanfaatkan oleh penyintas/pengungsi gempa di Sulawesi Barat (Sulbar) jika membutuhkan sesuatu yang benar-benar penting atau darurat.
“Nomor hotline sudah kami sebar ke berbagai titik seperti pengungsian dan lokasi lainnya di wilayah Kabupaten Mamuju,” kata Kasubdiv Pengembangan Kapasitas PMI Pusat Achmad Djaelani di Kabupaten Mamuju, Minggu (7/2/2021)
Adapun nomor hotline yang bisa dimanfaatkan oleh warga yakni 085315459537. Nomor tersebut juga dilengkapi dengan fitur WhatsApp, sehingga warga bisa menelpon langsung ke nomor tersebut ataupun melalui aplikasi WA dan bisa juga dengan mengirim pesan pendek.
Dengan menghubungi nomor tersebut, warga bisa mencari berbagai informasi tentang berbagai pelayanan maupun bantuan yang saat ini sedang dilaksanakan PMI, sehingga masyarakat yang membutuhkan sesuatu seperti pelayanan kesehatan, pemulihan hubungan keluarga, psikososial, ambulance dan lainnya bisa menghubungi nomor itu.
Selain itu, penyintas pun bisa memanfaatkan hotline ini jika membutuhkan sesuatu yang benar-benar penting, salah satunya kebutuhan air bersih, obat-obatan maupun jenis bantuan lainnya yang sifatnya penting atau segera.
Dengan adanya saluran nomor telepon tersebut, maka PMI akan lebih cepat merespon dalam pelayanan dan pemberian bantuan apa saja yang dibutuhkan oleh warga dengan tujuan akhir untuk meringankan penderitaan penyintas.
Adanya nomor hotline tersebut, terbukti sangat membantu warga dan tidak lama nomor ini disebar sudah banyak dari warga yang menghubungi. Kebanyakan dari warga yang menghubungi membutuhkan berbagai kebutuhan dasar dan pelayanan.
Seperti, salah seorang pengungsi asal Desa Tadui, Kecamatan/Kabupaten Mamuju Resti mengatakan adapun bantuan yang paling dibutuhkan adalah popok dan selimut bayi serta susu untuk ibu menyusui, karena ia memiliki anak yang usianya baru satu bulan.
“Saya di pengungsian hidup serba terbatas dan khawatir anak saya yang baru berusia satu bulan sakit, karena tinggal di tenda pengungsian saat siang kondisinya panas dan malam dingin. Maka dari itu, saya sudah sampaikan ke relawan PMI terkait kebutuhan itu,” katanya.
Sama halnya, pengungsi yang tinggal di pengungsian Dusun Sarana, Desa Pasabu, Kecamatan Tapalang Barat Sadir (70) mengaku dirinya sedang menderita sakit gula dan selama dalam pengungsian belum pernah mendapatkan pelayanan kesehatan dan obat-obatan dari siapapun. Maka dari itu, ia berharap PMI bisa menurunkan tim pelayanan kesehatannya untuk memeriksa kondisinya.
Ditemui secara terpisah, Kepala Markas PMI Sulbar Lukman mengatakan PMI sudah menyiapkan berbagai bantuan dan setiap harinya rutin mengerahkan personelnya untuk memberikan layanan. Bantuan yang dalam waktu dekat akan disalurkan berupa family kit yang merupakan bantuan dari IFRC dan PMI Pusat.