Akselerasi Sulbar Sehat: Dinkes Paparkan Agenda Kesehatan 2026 di Hadapan Gubernur

oleh
oleh

MAMUJU, INISULBAR.COM,- Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat terus mengakselerasi transformasi layanan kesehatan. Hal ini tercermin dalam paparan Rencana Kerja (Renja) Kesehatan Tahun 2026 yang disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Asran Masdy, di hadapan Gubernur Sulbar, Suhardi Duka di Lantai 2 Kantor Gubernur Sulbar, Sabtu (21/6/2025).

Didampingi para pejabat struktural Dinkes Sulbar, Asran memaparkan strategi prioritas yang akan menjadi fondasi pelaksanaan Quick Wins “Sulbar Sehat” untuk tahun 2026. Inisiatif ini bukan sekadar program, melainkan gerakan kolektif untuk mewujudkan akses kesehatan yang merata, layanan yang berkualitas, dan masyarakat yang terlindungi secara menyeluruh.

“Kami ingin memastikan bahwa layanan kesehatan di Sulbar bisa diakses cukup dengan KTP. Universal Health Coverage 100 persen adalah komitmen kami, bukan hanya angka, tapi janji untuk hadir dalam setiap kondisi masyarakat,” tegas Asran dalam paparannya.

Dalam pertemuan tersebut, dipaparkan pula tantangan kesehatan yang masih mengemuka: prevalensi stunting yang masih tinggi di angka 35,8 persen, kematian ibu dan bayi yang belum tertangani optimal, serta ketimpangan distribusi tenaga dan fasilitas kesehatan. Dari 98 puskesmas, 37 di antaranya belum memiliki tenaga kesehatan lengkap. Bahkan, lebih dari 60 persen rumah sakit belum didukung dokter spesialis sesuai standar.

Namun, Dinas Kesehatan tidak berhenti pada diagnosis masalah. Mereka menyiapkan langkah konkret, seperti:

1. Intervensi gizi melalui rumah gizi dan PMT balita & ibu hamil.

2. Distribusi alat antropometri standar untuk Posyandu.

3. Pengadaan makanan medis khusus untuk balita bermasalah gizi.

4. Pelayanan bergerak di wilayah terpencil dan kepulauan.

5. Pelatihan tenaga kesehatan untuk PONEK dan trauma emergensi.

Total anggaran Rencana Kerja tahun 2026 yang dirancang mencapai Rp272,6 miliar, dengan porsi terbesar untuk penanganan stunting dan layanan kesehatan masyarakat.

Program “Sulbar Sehat” menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan daerah. Selain menargetkan UHC, program ini juga mendorong transformasi layanan primer hingga rujukan, memperkuat sistem deteksi penyakit menular dan tidak menular, serta membangun ketahanan kesehatan pasca-pandemi.

Gubernur Suhardi Duka dalam arahannya menekankan pentingnya sinergi antara semua lini.

“Kita harus kerja cepat, tepat, dan kompak. Kesehatan adalah investasi strategis. Masyarakat Sulbar berhak atas layanan terbaik, dari kota hingga pelosok,” ungkapnya. (Yus/Adv)